UNMUNM

International Journal of Language EducationInternational Journal of Language Education

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan kertas melalui metode organosolv. Kulit pisang mengandung selulosa tinggi sehingga berpotensi menjadi bahan baku kertas. Metode organosolv menggunakan pelarut etanol 60% pada suhu 170 °C selama 90 menit untuk menghilangkan lignin dan hemiselulosa. Hasil menunjukkan bahwa kertas yang dihasilkan memiliki kekuatan tarik 25,4 MPa, densitas 0,72 g/cm³, dan kadar air 7,8%, yang memenuhi standar kertas grafur. Karakterisasi dengan FTIR dan SEM membuktikan hilangnya lignin dan peningkatan permukaan serat. Kesimpulannya, kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi kertas berkualitas melalui metode organosolv.

Kulit pisang mampu menggantikan kayu sebagai bahan baku kertas.Kondisi organosolv optimum menghasilkan serat selulosa dengan sifat mekanis sesuai standar.Pemanfaatan limbah ini menurunkan pencemaran lingkungan sekaligus menambah nilai ekonomis.

Bisakah kita mencampur limbah kulit pisang dengan serat bambu lokal untuk membuat kertas yang lebih kuat namun tetap ramah lingkungan? Bagaimana jika kita coba ganti etanol dengan bio-etanol hasil fermentasi jerami padi agar prosesnya lebih berkelanjutan? Apakah penambahan enzim xilanase sebelum proses organosolv bisa menurunkan suhu dan waktu reaksi sehingga lebih hemat energi? Tiga ide ini bisa menjadi arah penelitian baru agar industri kertas kecil di desa mampu memproduksi kertas berkualitas dari limah pertanian tanpa modal mesin mahal.

  1. CREATION OF PROFESSIONALLY DIRECTED EDUCATIONAL FOREIGN INFORMATIVELY-COMMUNICATIVE ENVIRONMENT FOR FUTURE... doi.org/10.33407/itlt.v66i4.2095CREATION OF PROFESSIONALLY DIRECTED EDUCATIONAL FOREIGN INFORMATIVELY COMMUNICATIVE ENVIRONMENT FOR FUTURE doi 10 33407 itlt v66i4 2095
File size194.76 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test