JURNALISTIQOMAHJURNALISTIQOMAH

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI)Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI)

Mahasiswa tahun pertama di perguruan tinggi sering dihadapkan pada berbagai tuntutan dan tantangan baru yang dapat menghambat penyesuaian diri. Mahasiswa rantau menghadapi stres tambahan akibat harus hidup mandiri tanpa dukungan langsung keluarga. Mahasiswa kedokteran, khususnya tingkat pertama, sering mengalami tingkat stres tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat stres dengan kelulusan blok pada mahasiswa perantau dan nonrantau. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 251 mahasiswa tingkat pertama Program Studi Kedokteran Universitas Andalas Tahun Ajaran 2023, dengan 162 orang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan Juni-Oktober 2024 menggunakan Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) untuk mengukur tingkat stres dan nilai kelulusan blok 1.1–1.6 dari bagian akademik. Analisis dilakukan dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan 73,5% responden merupakan mahasiswa rantau, dengan 45,4% mahasiswa rantau dan 44,2% mahasiswa nonrantau mengalami stres berat. Academic Related Stressors (ARS) menjadi faktor dominan. Tingkat kelulusan blok mahasiswa rantau adalah 68,1%, sedangkan nonrantau 69,8%. Analisis bivariat menemukan hubungan signifikan antara tingkat stres dan kelulusan blok (p = 0,002). Kesimpulannya, tingkat stres berhubungan dengan kelulusan blok pada mahasiswa perantau dan nonrantau. Mahasiswa disarankan mengelola waktu dengan baik untuk mengurangi stres dan meningkatkan keberhasilan akademik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi, terutama pada mahasiswa perantau, berkaitan erat dengan kesulitan dalam kelulusan blok pada mahasiswa kedokteran tingkat pertama Universitas Andalas.Faktor utama pemicu stres adalah tekanan akademik seperti beban tugas dan ujian, yang lebih dominan dialami oleh mahasiswa perantau.Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pencegahan melalui intervensi dukungan mental dan pengembangan strategi adaptasi untuk meningkatkan keberhasilan akademik mahasiswa.

Dalam upaya untuk memperdalam pemahaman tentang hubungan antara stres dan performa akademik mahasiswa kedokteran, penelitian lanjutan yang menggunakan desain longitudinal dapat dilakukan untuk meneliti bagaimana tingkat stres mahasiswa perantau berubah seiring berjalannya waktu sepanjang semester pertama hingga akhir tahun akademik pertama, serta faktor-faktor apa yang berkontribusi pada peningkatan atau penurunan stres tersebut. Selain itu, penelitian baru dapat mengeksplorasi efektivitas program intervensi psikologis yang spesifik, seperti workshop manajemen stres atau dukungan konseling individual, dalam mengurangi tingkat stres pada mahasiswa rantau dan bagaimana hal tersebut memengaruhi tingkat kelulusan blok mereka dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tak kalah penting, studi komparatif dapat dikembangkan untuk membandingkan tingkat stres dan kelulusan blok antara mahasiswa perantau di berbagai universitas kedokteran di Indonesia, dengan mempertimbangkan variasi dalam kurikulum, dukungan sosial lokal, dan strategi adaptasi yang diterapkan oleh masing-masing institusi, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang tantangan stres di level nasional. Dengan pendekatan ini, institusi pendidikan dapat merancang solusi yang lebih tepat sasaran untuk mendukung kesejahteraan mental mahasiswa.(*304 kata*).

  1. #masyarakat tim#masyarakat tim
Read online
File size235.47 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1xJ
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test