UKIUKI

DIGICATIONDIGICATION

Hoaks dan perilaku pengguna media sosial menjadi fenomena menarik saat ini. Media sosial merupakan media yang paling efektif untuk menerima dan menyebarkan informasi hoaks. Alasan utama pengguna media sosial menyebarkan informasi hoaks adalah untuk mempengaruhi pendapat atau sikap orang lain. Untuk menghambat penyebaran informasi hoaks, diperlukan pemahaman tentang mengidentifikasi hoaks di media sosial. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk mengulas bagaimana literasi digital dapat dijadikan sebagai strategi dalam meminimalisir penyebaran hoaks di media sosial agar perilaku pengguna media sosial bijak dalam menanggapi segala informasi yang diterima. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kepustakaan. Hasil dan kesimpulan dari penelitian adalah masih banyak masyarakat yang membagikan informasi tanpa memeriksa keakuratan dari informasi tersebut.

Peristiwa penyebaran hoaks di Indonesia telah menimbulkan keresahan di masyarakat karena sering menyebabkan konflik dan dampak negatif lainnya.Para pengguna media sosial perlu menjadi lebih cerdas serta berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi agar tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu.Literasi digital berperan penting dalam meminimalisir penyebaran hoaks melalui peningkatan kesadaran, kemampuan verifikasi informasi, dan upaya pendidikan serta kolaborasi masyarakat.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana pengembangan aplikasi mobile berbasis literasi digital dapat membantu pengguna media sosial secara spesifik mengidentifikasi dan melawan hoaks, terutama dengan fitur verifikasi sumber informasi secara real-time, yang bisa diteliti melalui survei pengguna untuk melihat efektivitasnya dalam mengurangi penyebaran berita palsu di kalangan generasi muda. Selain itu, studi juga bisa fokus pada dampak program edukasi literasi digital yang diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dasar, seperti apakah intervensi ini meningkatkan kemampuan siswa dalam memilah informasi di media sosial, dan dibandingkan dengan keluarga tanpa program serupa untuk mengukur perbedaannya dalam jangka panjang. Tambahan lagi, arah studi dapat menyelidiki peran kampanye nasional anti-hoaks yang melibatkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sipil, misalnya dengan analisis lapangan tentang apakah kampanye ini berhasil mengubah perilaku sharing informasi di berbagai daerah Indonesia, dan apakah ada faktor budaya yang memengaruhi hasilnya, agar temuan ini dapat dikembangkan lebih luas untuk membangun masyarakat yang lebih kritis terhadap hoaks.

File size230.02 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test