POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3

JKEPJKEP

Hipertensi merupakan salah satu kondisi medis yang sering terjadi di kalangan masyarakat dan merupakan factor utama yang meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Hipertensi dijuluki sebagai The Silent Killer karena termasuk penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang setiap orang tanpa ada gejala yang dirasakan. Terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi hipertensi, diantaranya adalah pola makan dan obesitas yang dapat diukur dengan perhitungan indeks massa tubuh. Tujuannya adalah mengidentifikasi korelasi antara pola makan, indeks massa tubuh, dan kejadian hipertensi di Puskesmas Kelurahan Jatiwarna. Study ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Contoh yang digunakan dalam studi ini berjumlah 79 partisipan dengan memanfaatkan metode pengambilan sampel yang spesifik. Analisis korelasi antar variable dilakukan dengan menggunakan chi square. Hasil pengujian analisis chi square untuk menentukan korelasi antara pola makan dan kejadian hipertensi menunjukkan nilai p-value = 0,038 (< 0,05) dan nilai OR = 3,117, sedangkan korelasi antara indeks massa tubuh dan kejadian hipertensi menunjukkan nilai p-value = 0,781 (> 0,05). Kesimpulan: Ada korelasi yang penting antara pola makan dan kejadian hipertensi, sementara tidak ada korelasi yang signifikan antara indeks massa tubuh dan kejadian hipertensi pada orang dewasa.

Karakteristik peserta didominasi oleh perempuan golongan usia dewasa, dengan tingkat pendidikan dasar dan sebagian besar tidak bekerja.Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara pola makan dengan kejadian hipertensi, namun tidak ada korelasi yang bermakna antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian hipertensi.Ketidakterhubungan antara IMT dan hipertensi kemungkinan disebabkan oleh faktor lain yang memiliki pengaruh lebih kuat terhadap prevalensi tekanan darah tinggi.

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan temuan ini dengan menjawab beberapa pertanyaan penting. Pertama, bagaimana peran faktor risiko lain yang tidak diteliti, seperti merokok, kurang aktivitas fisik, dan tingkat stres, terhadap tingginya kejadian hipertensi di masyarakat Jatiwarna? Kedua, apakah pola yang sama—yaitu pola makan yang lebih berpengaruh daripada IMT—juga akan ditemukan jika penelitian dilakukan pada populasi yang lebih luas di komunitas, bukan hanya pada mereka yang sudah datang ke puskesmas? Ketiga, mengapa indeks massa tubuh tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dalam penelitian ini, dan faktor apa sebenarnya yang paling kuat pengaruhnya terhadap tingginya jumlah penderita hipertensi di wilayah ini selain kebiasaan makan? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan memberikan gambaran yang lebih lengkap dan membantu mengembangkan program intervensi yang lebih tepat sasaran untuk mencegah hipertensi di masyarakat.

Read online
File size326.68 KB
Pages10
Short Linkhttps://juris.id/p-1rz
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test