STTAASTTAA

Jurnal Amanat AgungJurnal Amanat Agung

: Panduan Mengajar Remaja di Jemaat. Oleh Ruth Kadarmanto, M.A. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), x 160h. Penulis buku ini, yang menyelesaikan studinya di Presbyterian School of Christian Education, Richmond-Virginia, adalah seorang dosen Pendidikan Kristiani di STT Jakarta sejak tahun 1990 yang sangat memberi perhatian khusus pada pendidikan kristiani bagi anak-anak dan remaja di jemaat dan keluarga. Beliau juga adalah konsultan untuk penulisan kurikulum di berbagai gereja/lembaga dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi pembina anak dan remaja. Beban tersebut jugalah yang membuat penulis untuk menulis buku yang terdiri dari sembilan bab ini. Tujuan utamanya adalah menolong para calon pembina dan pembina remaja, khususnya di daerah yang jauh dari kota besar, agar dapat mengembangkan diri menjadi semakin berkualitas (h. Ix).

Buku ini memberikan panduan komprehensif bagi pembina remaja di jemaat untuk memahami perkembangan remaja secara holistik, termasuk aspek fisik, sosial, kognitif, moral, dan spiritual.Penulis menekankan pentingnya disiplin, pengetahuan diri bagi pembina, serta metode mengajar yang kreatif melalui kelompok kecil, konseling, dan kegiatan spiritual seperti ibadah serta retret.Secara keseluruhan, buku ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan remaja agar mereka dapat berkembang menjadi individu yang matang dan bertanggung jawab.

Berdasarkan buku yang membahas panduan praktis untuk mengajar remaja di jemaat, bagaimana kita dapat mengeksplorasi lebih lanjut melalui penelitian baru? Misalnya, penelitian bisa dilakukan untuk mengetahui apakah metode pendekatan gabungan antara hukuman dan dorongan dalam disiplin benar-benar lebih efektif dibandingkan pendekatan tunggal, dengan mengumpulkan data dari kelompok remaja di berbagai gereja melalui survei dan observasi. Selain itu, penelitian lanjutan dapat diarahkan pada mempelajari dampak dari kegiatan retret terhadap perkembangan spiritual remaja, apakah retret dengan struktur seperti ice breaker dan waktu doa bisa jadi bentuk inovatif untuk mengatasi pergumulan masa transisi mereka, dan apakah hal ini bisa diukur melalui tes sebelum dan sesudah acara. Akhirnya, studi komparatif tentang pola belajar remaja yang unik—imaginatif, analitis, logis, dan dinamis—dapat dikembangkan untuk menyesuaikan kurikulum khusus dengan kebutuhan daerah terpencil, misalnya penelitian lapangan yang membandingkan hasil pembelajaran antara kelompok kecil yang kreatif versus metode tradisional, untuk menemukan cara terbaik agar remaja jauh dari kota tetap dapat belajar spiritualitas dan kepemimpinan yang kuat tanpa tergantung soal sumber daya, sehingga buku seperti ini bisa divalidasi lewat hasil penelitian empiris dengan sample besar seperti 100 remaja di berbagai lokasi.

  1. #remaja jemaat keluarga#remaja jemaat keluarga
  2. #anak remaja#anak remaja
Read online
File size398.99 KB
Pages3
DMCAReport

Related /

ads-block-test