STTAASTTAA

Jurnal Amanat AgungJurnal Amanat Agung

Dokumen ini membahas pentingnya mengakui ketidaksalahan Alkitab di abad ke-21, menanggapi tantangan dari teologi liberal, neo-ortodoks, postmodernisme, dan tren kontekstualisasi di Tiongkok dan Asia. Penulis berargumen bahwa ketidaksalahan Alkitab bukanlah doktrin ketinggalan zaman, melainkan landasan esensial bagi wahyu ilahi, otoritas Alkitab, dan kebenaran teologis ortodoks. Alkitab, sebagai firman Tuhan yang diilhamkan oleh Roh Kudus, tidak hanya akurat dalam hal doktrin dan etika, tetapi juga dalam sejarah dan sains. Penulis menolak reduksi Alkitab menjadi pengalaman subjektif atau teks budaya, serta menekankan bahwa bahasa manusia tetap memadai untuk menyampaikan kebenaran ilahi yang tak berubah. Gereja harus kembali kepada pemahaman tradisional tentang Alkitab sebagai satu kesatuan wahyu yang utuh, tanpa membagi atau mereduksi bagian-bagiannya demi kesesuaian dengan tren intelektual kontemporer.

Mengakui ketidaksalahan Alkitab adalah kebutuhan mendesak bagi gereja abad ke-21 yang menghadapi krisis otoritas wahyu.Doktrin ini bukan warisan budaya Barat atau dogma skolastik, melainkan pengakuan iman yang didasarkan pada kesaksian Alkitab sendiri dan pekerjaan Roh Kudus dalam hati orang percaya.Menolak ketidaksalahan Alkitab berarti melemahkan dasar kebenaran ilahi, mengabaikan otoritas firman Tuhan, dan membuka pintu bagi relativisme teologis yang merusak iman Kristen ortodoks.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji bagaimana gereja-gereja di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Filipina, memahami dan mengajarkan doktrin ketidaksalahan Alkitab dalam konteks budaya lokal yang sangat beragam, termasuk tradisi lisan dan epistemologi non-Barat. Selain itu, perlu diteliti bagaimana generasi muda Kristen di daerah urban yang terpengaruh oleh paham postmodernisme mengalami perubahan dalam cara mereka membaca dan mempercayai Alkitab, serta apa yang membuat mereka cenderung menolak konsep kebenaran objektif dalam teks suci. Terakhir, penelitian ini bisa mengembangkan kerangka pendidikan teologis yang mengintegrasikan studi mendalam tentang bahasa asli Alkitab dengan pendekatan hermeneutis yang menghormati konteks budaya tanpa mengurangi otoritas teks, sehingga membangun pemahaman yang seimbang antara keakuratan teks dan relevansi praktis bagi kehidupan sehari-hari umat Kristen.

  1. #roh kudus#roh kudus
Read online
File size616.47 KB
Pages33
DMCAReport

Related /

ads-block-test