LENTERANUSALENTERANUSA

Lentera PengabdianLentera Pengabdian

Penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan teknik kolase sebagai metode untuk meningkatkan keterampilan kreatif anak-anak di Desa Sumber Makmur. Teknik kolase, yang melibatkan penggabungan berbagai bahan dan tekstur untuk menciptakan karya seni, dianggap sebagai cara efektif untuk mendorong ekspresi diri dan kreativitas anak. Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk mengajarkan teknik kolase kepada anakanak usia 4-7 tahun melalui serangkaian workshop yang terstruktur. Dalam pelaksanaannya, anak-anak diperkenalkan pada berbagai bahan seperti kertas, kain, dan elemen alami, serta diberi kesempatan untuk membuat karya seni individu dan kolaboratif. Evaluasi dilakukan dengan metode observasi dan wawancara untuk mengukur perkembangan keterampilan kreatif, termasuk kemampuan berimajinasi, pemecahan masalah, dan ekspresi diri. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan kreatif anakanak, ditandai dengan peningkatan kepercayaan diri dan kemahiran dalam penggunaan berbagai media seni. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga meningkatkan kemampuan sosial dan emosional anak-anak. Temuan ini menunjukkan bahwa teknik kolase merupakan metode yang efektif dalam mendukung perkembangan kreatif anak-anak di komunitas pedesaan.

Pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan kreatif anak-anak di Desa Sumber Makmur melalui teknik kolase, sehingga mereka dapat mengembangkan pemikiran kreatif, motorik halus, dan kepercayaan diri dalam ekspresi ide.Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan kreatif dan kesadaran lingkungan, sehingga disarankan pelaksanaan rutin kolase di sekolah dan komunitas desa serta dukungan bahan lokal, menggabungkan pelatihan bagi guru dan pengasuh.Program berkelanjutan memerlukan kerja sama antara lembaga pendidikan, pegiat seni, dan masyarakat untuk memperkuat implementasi metode kolase secara optimal.

Pertama, perlu dilakukan penelitian berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak partisipan di berbagai desa, termasuk kelompok usia yang lebih tua, untuk menilai apakah teknik kolase tetap efektif dalam meningkatkan keterampilan kreatif anak pada rentang usia 8–12 tahun. Penelitian tersebut harus menggunakan sampel acak dan ukuran n yang lebih besar agar hasilnya dapat digeneralisasi. Kedua, studi dapat meneliti integrasi kolase ke dalam kurikulum pendidikan formal di sekolah dasar, lalu mengevaluasi pengaruhnya terhadap motorik halus, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial. Data ini akan menegaskan apakah kolase dapat mendukung kompetensi kognitif dan motorik dalam jangka panjang. Ketiga, riset selanjutnya dapat mengkombinasikan bahan daur ulang lokal dengan media digital, seperti aplikasi pengeditan gambar, untuk melihat apakah kombinasi tersebut memperkaya ekspresi kreatif dan meningkatkan kesadaran lingkungan anak. Penelitian kombinasi ini juga dapat menilai dampak motivasi belajar. Keempat, penting untuk menilai persepsi guru, orang tua, dan siswa mengenai relevansi kolase dalam konteks pendidikan modern. Ini akan memberikan pemahaman tentang faktor-faktor penerimaan dan hambatan. Kelima, penyelidikan tentang efektifitas pelatihan guru dalam memfasilitasi kolase dapat memperkuat implementasi program. Hasilnya dapat menjadi dasar kebijakan pendidikan kreatif di tingkat daerah.

  1. #ekspresi kreatif#ekspresi kreatif
Read online
File size259.29 KB
Pages6
DMCAReport

Related /

ads-block-test