UBTUBT
Jurnal Bimbingan dan Konseling BorneoJurnal Bimbingan dan Konseling BorneoTeknologi informasi sudah menjadi kebutuhan bagi semua kalangan dalam berbagai bidang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan, kebutuhan akan teknologi informasi juga melekat pada bidang-bidang pendidikan termasuk bidang bimbingan dan konseling pun dewasa ini tidak lepas dari penerapan fasilitas teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan sarana/alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau sebagai media komunikasi. Dalam layanan bimbingan maupun konseling sangat erat kaitanya dengan penyampaian informasi maupun proses komunikasi, sehingga dalam eksistensinya bimbingan dan konseling sangat membutuhkan adanya teknologi yang mendukung pemberian layanan. Banyaknya informasi yang dapat digunakan berdampak pada keharusan bagi praktisi bimbingan dan konseling untuk mampu memanfaatkannya, maka keterampilan dalam mengaplikasikan teknologi-teknologi tersebut harus senantiasa ditingkatkan. Penelitian ini tertarik untuk mengetahui kecakapan/keterampilan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi informasi yang mampu mendukung kegiatan bimbingan dan konseling, sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan . Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan angket online sebagai instrument utama dalam pengumpulan data. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis angket online skor rata-rata 69 dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Persentase dari keseluruhan subjek kategori menunjukkan 51% memiliki skor dibawah rata-rata ≤ 69. teknologi Kata Kunci : Teknologi informasi, bimbingan dan konseling.
Kecakapan mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi diperoleh persentase sebanyak 51% mahasiswa memiliki skor di bawah rata-rata, yaitu ≤ 69.Berdasarkan skor aspek-aspek yang diukur, skor paling tinggi ditunjukkan pada aspek kemampuan mahasiswa dalam mengakses informasi, sedangkan skor paling rendah ditunjukkan pada keterampilan mahasiswa memanfaatkan berbagai aplikasi dari internet.Masing-masing aspek yang diukur menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum cakap dalam mengaplikasikan teknologi informasi.
Penelitian lanjutan pertama perlu mengeksplorasi bagaimana pelatihan khusus tentang teknologi informasi selama satu semester dapat meningkatkan kecakapan mahasiswa bimbingan dan konseling dalam menggunakan aplikasi internet untuk layanan tatap muka jarak jauh, seperti pertanyaan: sejauh mana program pendidikan intensif berkontribusi terhadap peningkatan skor penggunaan TI di kalangan mahasiswa BK? Kedua, studi lebih lanjut bisa membandingkan kecakapan mahasiswa BK dengan tenaga pendidik BK profesional di sekolah untuk mengidentifikasi perbedaan dalam pemanfaatan media sosial sebagai alat sosialisasi layanan, misalnya dengan meneliti: apakah guru BK yang sudah bekerja lebih mahir dalam menggunakan platform seperti WhatsApp atau Instagram untuk mengkomunikasikan program BK dibanding mahasiswa? Terakhir, penelitian baru bisa dirancang untuk meneliti dampak aplikasi teknologi baru seperti kecerdasan buatan dalam bimbingan konseling individual selama masa pandemi terhadap efektivitas layanan, termasuk pertanyaan utama: bagaimana integrasi AI dalam chat bot konseling dapat memperbaiki akses informasi dan komunikasi bagi mahasiswa yang memiliki kendala mobilitas? Saran-saran ini berkembang dari fakta bahwa mahasiswa masih kurang cakap dalam memanfaatkan aplikasi internet dan perlu penambahan pengetahuan tentang inovasi TI untuk mendukung layanan BK yang lebih fleksibel, dengan fokus pada upaya melibatkan semua aspek seperti pengalaman penggunaan, akses informasi, dan keterampilan aplikasi, sehingga penelitian masa depan dapat menyempurnakan metode sebelumnya dengan sampel yang lebih luas atau alat yang lebih canggih tanpa tergantung pada satu instrumen seperti angket online.
| File size | 259 KB |
| Pages | 6 |
| DMCA | Report |
Related /
STIT ALKIFAYAHRIAUSTIT ALKIFAYAHRIAU Orang tua sudah memberikan gadget pada anaknya, dengan alasan agar tidak rewel. Dan observasi yang telah murni dilakukan peneliti menjadikan kesadaran,Orang tua sudah memberikan gadget pada anaknya, dengan alasan agar tidak rewel. Dan observasi yang telah murni dilakukan peneliti menjadikan kesadaran,
STIT ALKIFAYAHRIAUSTIT ALKIFAYAHRIAU Hasil observasi setiap aktivitas dan unjuk kerja mengalami peningkatan, Dengan demikian memperoleh keisimpulan bahwa implementasi etoode bermain peranHasil observasi setiap aktivitas dan unjuk kerja mengalami peningkatan, Dengan demikian memperoleh keisimpulan bahwa implementasi etoode bermain peran
STIT ALKIFAYAHRIAUSTIT ALKIFAYAHRIAU Selama proses pelaksanaan penggunaan media pop-up book, hasil dari aktivitas guru dan aktivitas anak pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.Selama proses pelaksanaan penggunaan media pop-up book, hasil dari aktivitas guru dan aktivitas anak pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.
UBTUBT Konseling Model KIPAS menawarkan beberapa strategi modifikasi yang mengadopsi teknik-teknik dari permainan tradisional yang ada di suatu wilayah. Teknik-teknikKonseling Model KIPAS menawarkan beberapa strategi modifikasi yang mengadopsi teknik-teknik dari permainan tradisional yang ada di suatu wilayah. Teknik-teknik
UBTUBT Pada tahap ini konselor akan membentuk kelompok dan menjelaskan mengenai tujuan serta tahap pelaksanaan konseling kelompok ini dilaksanakan. Dimana tahap-tahapnyaPada tahap ini konselor akan membentuk kelompok dan menjelaskan mengenai tujuan serta tahap pelaksanaan konseling kelompok ini dilaksanakan. Dimana tahap-tahapnya
STTAASTTAA : Panduan Mengajar Remaja di Jemaat. Oleh Ruth Kadarmanto, M. A. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), x 160h. Penulis buku ini, yang menyelesaikan studinya: Panduan Mengajar Remaja di Jemaat. Oleh Ruth Kadarmanto, M. A. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), x 160h. Penulis buku ini, yang menyelesaikan studinya
STTAASTTAA Przywara, seorang Yesuit, mengajukan konsep analogia entis sebagai suatu cara untuk menggambarkan hubungan antara ciptaan dan Pencipta. Tulisan ini jugaPrzywara, seorang Yesuit, mengajukan konsep analogia entis sebagai suatu cara untuk menggambarkan hubungan antara ciptaan dan Pencipta. Tulisan ini juga
STTAASTTAA Kontekstualisasi harus membawa paham-paham dasar Injili tersebut. Ketimbang berusaha membuat teologi yang kontekstual, lebih baik membuat teologi yangKontekstualisasi harus membawa paham-paham dasar Injili tersebut. Ketimbang berusaha membuat teologi yang kontekstual, lebih baik membuat teologi yang
Useful /
UNSULTRAUNSULTRA Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran pelajar bahwa tawuran bukan hal sepele, melainkan perbuatan yang dapat digolongkan sebagai tindakHasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran pelajar bahwa tawuran bukan hal sepele, melainkan perbuatan yang dapat digolongkan sebagai tindak
UNSULTRAUNSULTRA Kegiatan pengabdian di Desa Mondoe Jaya menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah tempurung kelapa memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian lokalKegiatan pengabdian di Desa Mondoe Jaya menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah tempurung kelapa memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian lokal
STTAASTTAA Amanat Agung Belum Selesai Matius 28 18 20 Lukas 24 46 47. AMANAT AGUNG BELUM SELESAI Matius 28:18-20; Lukas 24:46-47. Diperlukan kolaborasi gereja,Amanat Agung Belum Selesai Matius 28 18 20 Lukas 24 46 47. AMANAT AGUNG BELUM SELESAI Matius 28:18-20; Lukas 24:46-47. Diperlukan kolaborasi gereja,
STTAASTTAA Mengakui ketidaksalahan Alkitab adalah kebutuhan mendesak bagi gereja abad ke-21 yang menghadapi krisis otoritas wahyu. Doktrin ini bukan warisan budayaMengakui ketidaksalahan Alkitab adalah kebutuhan mendesak bagi gereja abad ke-21 yang menghadapi krisis otoritas wahyu. Doktrin ini bukan warisan budaya