IAINPTKIAINPTK

Journal of Islamic LawJournal of Islamic Law

Praktik perkawinan yang tidak dicatatkan (nikah siri) pada komunitas muslim tradisional sering kali dinilai sebagai ketidakpatuhan mereka terhadap regulasi administratif yang diatur oleh negara. Namun, perilaku tersebut tidak dapat dipisahkan dari pengaruh hegemoni para kiai di ruang publik. Artikel ini mengkaji dinamika praktik nikah siri yang dilakukan oleh komunitas muslim Madura di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia. Artikel ini merupakan penelitian sosio‑legal dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap 25 informan kunci yang terdiri dari para pasangan nikah siri yang berstatus sebagai duda dan janda, kiai, perangkat desa, dan tokoh masyarakat. Dengan menggunakan teori konstruksi sosial atas kenyataan dari Peter L. Berger untuk mengeksplorasi hubungan dialektis antara pelaku nikah siri dan hegemoni kiai, artikel ini menemukan bahwa nikah siri yang dipraktikkan oleh komunitas muslim Madura dipengaruhi oleh pandangan kiai bahwa akad nikah yang telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan dalam fikih adalah sah, tanpa perlu mencatatkannya di kantor urusan agama setempat.

Komunitas Muslim Madura di Kubu Raya secara konsisten menerapkan ajaran fiqh dalam kehidupan sehari‑hari, khususnya dalam konteks pernikahan.Praktik nikah siri dianggap sah secara religius meskipun tidak terdaftar secara resmi, didukung oleh otoritas kiai yang dihormati secara sosial‑religius.Hal ini menunjukkan keteguhan komunitas dalam mengikuti fiqh klasik meskipun bertentangan dengan regulasi negara.

Untuk memperdalam pemahaman tentang dinamika hukum dan sosial nikah siri, penelitian selanjutnya dapat difokuskan pada (1) analisis dampak hukum atas hak waris dan perawatan anak yang lahir dari nikah siri guna menilai kejelasan status keluarga di bawah sistem peradilan, (2) survei longitudinal mengenai sikap generasi muda Muslim Madura terhadap regulasi pernikahan negara versus tradisi kiai, dan (3) studi komparatif antar wilayah di Indonesia yang mengadopsi kebijakan kartu keluarga untuk nikah siri, guna mengevaluasi efektivitas kebijakan regulasi tersebut dalam mempromosikan perlindungan hak-hak perempuan dan anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat terdampak.

  1. Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis. living pesantren women nisa woman leadership role nyai... doi.org/10.14421/qh.2022.2301-05Jurnal Studi Ilmu ilmu Al Quran dan Hadis living pesantren women nisa woman leadership role nyai doi 10 14421 qh 2022 2301 05
  2. Article | KnE Open. article open social sciences issn 668x latest conference proceedings humanities arts... doi.org/10.18502/kss.v7i16.12184Article KnE Open article open social sciences issn 668x latest conference proceedings humanities arts doi 10 18502 kss v7i16 12184
  3. Menelusuri Akar Konflik Antaretnik | Arkanudin | Mediator: Jurnal Komunikasi. menelusuri akar konflik... doi.org/10.29313/mediator.v7i2.1276Menelusuri Akar Konflik Antaretnik Arkanudin Mediator Jurnal Komunikasi menelusuri akar konflik doi 10 29313 mediator v7i2 1276
  4. Tengka, identity politics, and the Fiqh of civilization: The authority of Madura’s Kiai in the... doi.org/10.18326/ijtihad.v24i1.139-165Tengka identity politics and the Fiqh of civilization The authority of MaduraAos Kiai in the doi 10 18326 ijtihad v24i1 139 165
  5. Dating Practices: A Moral Negotiation in Pesantren | Jurnal Ilmiah Peuradeun. dating practices moral... doi.org/10.26811/peuradeun.v12i2.1167Dating Practices A Moral Negotiation in Pesantren Jurnal Ilmiah Peuradeun dating practices moral doi 10 26811 peuradeun v12i2 1167
  1. #konstruksi moral#konstruksi moral
  2. #darussalam sultanate era#darussalam sultanate era
Read online
File size919.84 KB
Pages27
Short Linkhttps://juris.id/p-M
DMCAReport

Related /

ads-block-test