UKIUKI

Journal of Renewable Energy, Electrical Engineering, and Artificial Intelligence (JREEEAI)Journal of Renewable Energy, Electrical Engineering, and Artificial Intelligence (JREEEAI)

Sistem distribusi tenaga listrik di daerah Terdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T) sulit dijangkau oleh sistem transmisi, dan menggunakan sistem tiga-fasa empat-kawat tegangan rendah (380/220 volt). Generator atau pembangkit listrik di daerah tersebut sering terhubung transformator yang langsung dengan beban tanpa adanya tingkat tinggi dan menyebabkan Total Harmonic Distortion (THD) mempengaruhi kualitas daya listrik. Tujuan studi ini adalah untuk memanfaatkan transformator delta-wye yang dipasang dekat beban untuk meningkatkan kualitas daya listrik. Studi dilakukan di Pulau Sebira yang merupakan salah satu wilayah 3T di Propinsi DKI Jakarta. Hasil studi memperlihatkan bahwa sistem distribusi kelistrikan terbebas dari arus urutan-nol, harmonic ketiga dan kelipatannya. Konfigurasi yang dirancang sederhana dan mudah diimplementasikan, dan karena itu dapat direkomendasikan sebagai acuan standar sistem distribusi kelistrikan di wilayah 3T di Indonesia.

Studi kasus dilaksanakan dengan melakukan survei dan pengukuran pada sistem distribusi tenaga listrik di Pulau Sebira, salah satu wilayah 3T di Provinsi DKI Jakarta.Selain itu, simulasi dengan software PSIM® dan eksperimen di laboratorium kelistrikan dilakukan untuk memastikan validitas dari konsep yang diusulkan.Hasil studi kasus, simulasi, eksperimen, dan analisis menunjukkan bahwa dengan menggunakan konfigurasi transformator delta-wye yang diusulkan, sistem distribusi bebas dari komponen arus urutan-nol, harmonik ketiga dan kelipatannya.Akibatnya, ini mengarah pada pengurangan THD, peningkatan faktor daya, dan peningkatan kualitas daya secara keseluruhan dalam sistem distribusi tenaga listrik di Wilayah 3T.Konfigurasi yang diusulkan sederhana dan mudah diimplementasikan, oleh karena itu dapat direkomendasikan menjadi konfigurasi standar untuk sistem distribusi tenaga listrik di wilayah 3T di Indonesia.

Penelitian lanjutan yang bisa dilakukan adalah memeriksa bagaimana konfigurasi transformator delta-wye memengaruhi keberlangsungan daya listrik jangka panjang di daerah terdepan seperti pulau-pulau terpencil, di mana faaktor cuaca dan pemeliharaan sulit dilakukan. Misalnya, apakah desain ini bisa menjaga kualitas daya meski ada lonjakan beban yang tiba-tiba dari alat elektronik sehari-hari seperti lampu dan televisi di rumah-rumah penduduk. Selain itu, para peneliti bisa mengeksplorasi bagaimana transformator ini bekerja sama dengan pembangkit listrik tenaga surya, yang sering digunakan di daerah 3T sebagai sumber energi utama. Pertanyaannya bisa seperti ini: sejauh mana konfigurasi delta-wye bisa mengurangi gangguan listrik ketika angin kencang atau hujan menyebabkan fluktuasi di panel surya. Juga, penting untuk melihat dampak pada kehidupan sehari-hari orang awam, seperti apakah konfigurasi ini membuat alat-alat rumah tangga lebih tahan lama dan kurang sering rusak karena harmonik. Misalnya, bisa dikaji apakah rumah tangga dengan banyak beban elektronik, seperti charger hp dan komputer, akan merasakan perbedaan besar dalam tagihan listrik atau keandalan lampu saat malam hari. Dengan kata lain, penelitian bisa fokus pada simulasi lab yang lebih besar untuk meniru kondisi nyata di pulau terpencil, atau bahkan eksperimen lapangan kecil untuk menghitung berapa persen penghematan energi yang bisa dicapai. Apa strategi yang terbaik untuk memadukan delta-wye dengan energi terbarukan lainnya, seperti angin atau hidro mikro, agar sistem listrik di daerah 3T tidak bergantung sepenuhnya pada bahan bakar diesel yang mahal. Terakhir, tetapi tidak kalah penting, bagaimana konfigurasi ini bisa dikembangkan agar lebih ramah lingkungan, misalnya dengan bahan transformator yang bisa didaur ulang atau dirancang untuk konsumsi daya yang minimal, sehingga penduduk daaerah terpencil tidak hanya mendapat listrik berkualitas, tetapi juga solusi yang sustainable untuk masa depan. Pertanyaan penelitiannya bisa seperti: apa bahan alternatif yang lebih murah dan efisien untuk membuat transformator ini, tanpa mengurangi kemampuannya meredam harmonik. Semua ini bisa membantu menjawab tantangan real di daerah pelosok, di mana akses ke teknologi canggih terbatas, dan kebutuhan listrik murni seperti oksigen bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penelitian masa depan bisa menekankan pada pendekatan holistik, menggabungkan teknologi dengan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat lokal, sehingga manfaatnya tidak hanya teknis, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan hidup. (216 kata).

  1. #budaya masyarakat lokal#budaya masyarakat lokal
  2. #pembangkit listrik tenaga surya#pembangkit listrik tenaga surya
Read online
File size495.71 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test