MEDISTRAMEDISTRA

JURNAL KEBIDANAN KESTRA (JKK)JURNAL KEBIDANAN KESTRA (JKK)

Ibu nifas adalah ibu dalam masa pasca persalinan, ibu nifas sering mengalami stres psikologis yang biasanya terjadi pada minggu pertama sampai minggu keenam setelah melahirkan. Stres psikologis ibu biasanya akibat hormon, dukungan keluarga, peran baru, keasyikan merawat bayi dan kurangnya pengetahuan. ASI merupakan sumber nutrisi yang vital untuk memenuhi kebutuhan bayi, salah satu faktor yang mempengaruhi produksi payudara adalah stress psikologis, ASI mengandung kolostrum yang berfungsi sebagai antibodi untuk mencegah penyakit infeksi seperti bakteri dan virus, oleh karena itu bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih rentan terhadap penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan stres psikologis dengan produksi ASI pada ibu menyusui setelah melahirkan di klinik Wulandari Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel sampel pada penelitian ini adalah total sampling sebanyak 38 orang. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil dari penelitian ini adalah p – value 0,000 kurang dari 0,05, dan terdapat stress psikologis pada ibu menyusui pasca melahirkan di klinik Wulandari Medan tahun 2021.

Tingkat stres pada ibu menyusui pasca persalinan di Klinik Wulandari Medan adalah mayoritas tingkat stres normal.Produksi ASI pada ibu menyusui pasca persalinan di Klinik Wulandari Medan adalah mayoritas produksi ASI dengan kategori baik.Ada hubungan stres psikologis ibu dengan produksi ASI pada menyusui pasca persalinan di Klinik Wulandari Medan tahun 2021.

Pertama, suatu penelitian longitudinal dapat dirancang untuk memantau perubahan tingkat stres psikologis dan volume produksi ASI pada ibu menyusui selama enam minggu pasca persalinan. Penelitian ini sebaiknya melibatkan sampel lebih besar dan beragam dari beberapa klinik agar hasilnya lebih representatif dan mampu menangkap variabilitas kondisi ibu dari berbagai latar belakang. Kedua, studi korelasional lanjutan dapat mengeksplorasi peran dukungan keluarga—terutama dukungan suami—sebagai variabel moderasi yang berpotensi memperkuat atau melemahkan hubungan antara stres psikologis dan produksi ASI. Misalnya, dapat dibandingkan kelompok ibu yang mendapatkan pelatihan komunikasi dan dukungan emosional dengan kelompok ibu tanpa intervensi tersebut. Ketiga, penelitian eksperimental dapat menguji efektivitas intervensi manajemen stres, seperti program konseling, teknik relaksasi, atau mindfulness, dalam meningkatkan produksi ASI. Eksperimen ini dapat menggunakan desain acak terkendali untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan. Dengan ketiga ide penelitian ini, kita dapat memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan menyusui dan merancang program kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung ibu pasca persalinan.

  1. The Relationship of Psychological Stress With Breast Milk Production to Breastfeeding Mothers Post Delivery... doi.org/10.35451/jkk.v4i2.821The Relationship of Psychological Stress With Breast Milk Production to Breastfeeding Mothers Post Delivery doi 10 35451 jkk v4i2 821
  1. #produksi asi#produksi asi
  2. #pengaruh manajemen stres#pengaruh manajemen stres
Read online
File size192.93 KB
Pages6
DMCAReport

Related /

ads-block-test