PENERBITPENERBIT

Jurnal Penelitian Agama HinduJurnal Penelitian Agama Hindu

Di Pintubesi Kabupaten Deliserdang, penduduknya terdiri berragam suku dan agama Hindu agama tertua. Di desa ini tampak harmonisasi dan toleransi diantara pemeluk agama. Pemeluk Agama Kristen dan diantara pemeluk agama Hindu menunjukkan saling toleransi serta kehangatan. Fenomena tersebut menjadi daya tarik peneliti dengan mengkaji dari sisi pemahaman ajaran pernikahan kedua agama yang diduga menjadi salah satu stimulan terciptanya harmonisasi dan toleransi. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dimana data dihimpun dari wawancara secara mendalam (depth interview). Data yang masuk direduksi serta dianalisa agar sesuai dengan tujuan penelitian. Hasilnya menunjukkan pemahaman yang baik dan benar dalam bidang pernikahan sesuai ajaran agama pada pemeluknya menjadi dorongan terciptanya harmonisasi dan toleransi di Pintubesi. Membangun satu pernikahan dalam agama Hindu merupakan jalan untuk menghasilkan keturunan, kemudian hari anak tersebut diyakini menghantar orang tua pada Sang Pencipta setelah kematiannya. Untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama ajaran Hindu menekankan persamaan hak setiap orang. Menghargai peredaan agama juga merupakan tuntutan yang disampaikan turun-temurun di dalam keluarga. Sehingga tidak jarang ada keyakinan dalam masyarakat yang menerima sanak keluarga melepas status keagamaan untuk menikah dengan orang lain yang berbeda agama. Demikian juga sebagai pemeluk Hindu dari suku Batak Karo, menjaga erat dan harmonisnya hubungan sebagai orang Karo. Penerimaan terhadap orang lain sebagai seperti diri sendiri, telah diajarkan dalam keluarga sejak dini. Karena itu pembentukan keluarga dalam Hindu maupun Kristen hendaknya didasari akan pengajaran/dogma yang benar dan ketat sebelum membentuk Rumah Tangga. Sebab melalui segmen ini menjadi pintu terciptanya harmonisasi dan toleransi di tengah masyarakat.

Perwujudan pemahaman teologi Hindu dan Kristen dalam bidang pernikahan memberi dampak yang menakjubkan di daerah Pintubesi, yakni kerukunan antar umat beragama.Hidup berdampingan dengan orang yang berbeda agama bukan menjadi masalah dalam mewujudkan hidup rukun, harmonis dalam bermasyarakat dengan memahami dogma dalam bidang pernikahan dengan benar.Pemahaman teologi pernikahan yang benar akan melahirkan praksis yang benar, dengan luaran yang saling menghargai, mengasihi dan memberi ruang kasih di masyarakat.

Penelitian selanjutnya dapat memperdalam pemahaman tentang bagaimana nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama diajarkan dan diinternalisasi dalam keluarga sejak dini, terutama dalam konteks pernikahan beda agama. Studi lebih lanjut juga bisa mengeksplorasi peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mempromosikan dialog dan kerjasama antarumat beragama, serta mengidentifikasi faktor-faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang dapat memengaruhi tingkat toleransi dan kerukunan di masyarakat. Selain itu, penelitian lanjutan dapat menguji efektivitas program-program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keberagaman agama, serta mengembangkan model-model mediasi konflik yang inklusif dan partisipatif.

  1. #pendidikan agama kristen#pendidikan agama kristen
  2. #pendidikan agama hindu#pendidikan agama hindu
Read online
File size289.22 KB
Pages14
DMCAReport

Related /

ads-block-test