BPKBPK

Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan NegaraJurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki mandat untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja dalam menguji efisiensi, efektivitas, dan ekonomi pelaksanaan program pemerintah. Namun demikian, metode pemeriksaan yang dirancang pada tahap perencanaan oleh tim pemeriksa belum sepenuhnya menekankan pada evaluasi proses, hasil, dampak, atau analisis beban-manfaat. Penelitian ini membahas perencanaan evaluasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan memanfaatkan pengalaman Government Accountability Office (GAO) yang telah diimplementasikan secara empiris selama program fellowship penulis. Dibahas pula identifikasi fragmentasi, tumpang tindih, dan duplikasi (FOD), panduan umum untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berasal dari tahapan evaluasi program, analisis jenis pertanyaan penelitian, dan tantangan dalam merancang evaluasi. Studi ini bertujuan membantu BPK meningkatkan metode dan desain rencana pemeriksaan kinerja terkait evaluasi program dengan mempertimbangkan variabel-variabel yang merupakan praktik terbaik.

Metode dan desain evaluasi yang dijelaskan dalam dokumen ini memiliki keterbatasan dalam menilai dampak jangka pendek atau menengah terhadap program pemerintah jangka panjang, terutama karena kurangnya kerangka logis, asumsi yang jelas, dan hasil yang terukur.BPK dapat meningkatkan kapabilitas pemeriksaan kinerja dengan mendalami enam jenis pertanyaan penelitian, memperkuat metodologi evaluasi program, dan melibatkan para ahli serta spesialis.Selain itu, BPK perlu merancang evaluasi secara komprehensif, termasuk penerapan mekanisme FOD, agar dapat menambah nilai bagi instansi yang diaudit dan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan publik.

Pertama, perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana penerapan enam jenis pertanyaan penelitian GAO dapat disesuaikan dengan konteks lokal dalam perencanaan audit kinerja program kesehatan di Indonesia, untuk menilai kesesuaian dan efektivitasnya dalam mengungkap isu fragmentasi dan inefisiensi. Kedua, perlu dikaji secara empiris efektivitas mekanisme identifikasi Fragmentasi, Tumpang Tindih, dan Duplikasi (FOD) dalam program Jaminan Kesehatan Nasional, khususnya terkait bagaimana temuan FOD tersebut direspons oleh instansi terkait dan apakah benar-benar menghasilkan peningkatan efisiensi. Ketiga, perlu dirancang studi tentang pengaruh keterlibatan spesialis non-audit—seperti ekonom, statistikawan, dan ahli kebijakan—dalam tim pemeriksaan kinerja BPK, untuk memahami kontribusi mereka terhadap kualitas temuan dan rekomendasi audit dalam program berskala nasional seperti JKN, serta kebutuhan kapasitas SDM ke depan.

  1. #evaluasi program blt#evaluasi program blt
  2. #wisata alam program#wisata alam program
Read online
File size1.24 MB
Pages22
DMCAReport

Related /

ads-block-test