YBPINDOYBPINDO

Knowledge Industrial & Scientific ResearchKnowledge Industrial & Scientific Research

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan masyarakat mencari bahan yang praktis, salah satunya adalah santan dalam kemasan. Saat ini, santan instan telah banyak beredar di pasaran di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas mutu produk santan instan merek Tyang yang beredar di pasar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan menguji parameter sifat fisikokimia santan berdasarkan SNI 3816-2020. Parameter yang diuji meliputi kadar logam Timbal (Pb), kadar lemak, dan Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk santan instan Tyang sesuai dengan standar SNI 3816-2020, dengan kadar logam Timbal (Pb) sebesar 0,16 mg/kg, kadar lemak 32,96% (b/b), dan Angka Lempeng Total 3,1 x 10³ koloni/g. Produk santan instan Tyang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dalam SNI 3816-2020, sehingga layak untuk dikonsumsi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap produk santan instan merk T, ditemukan bahwa kadar lemaknya adalah 32,965%, angka cemaran mikrobanya adalah 3,1 x 10^3 koloni/g, dan kadar logam Timbal (Pb) sebesar 0,16 mg/Kg.Hasil ini menunjukkan bahwa kadar lemak, angka cemaran mikroba, dan kadar logam Timbal (Pb) sesuai dengan standar SNI 3816-2020.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa santan instan merk T aman dan layak digunakan oleh masyarakat.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan menyeluruh, penelitian selanjutnya sangat disarankan untuk membandingkan kualitas fisikokimia dan keamanan antara berbagai merek santan instan yang populer di pasaran Indonesia. Penelitian ini tidak hanya menentukan mana yang terbaik, tetapi juga bisa mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kualitas antar merek. Selain itu, menarik untuk meneliti bagaimana pengaruh berbagai jenis kemasan, seperti kaleng, botol, atau sachet, terhadap stabilitas produk dan masa simpannya dalam jangka panjang. Arah studi lain yang perlu dijabarkan adalah menguji secara lebih detail klaim bahwa kualitas santan instan lebih rendah dari santan segar. Penelitian bisa fokus pada perbandingan karakteristik sensoris, seperti rasa, aroma, dan tekstur, serta menganalisis penurunan kandungan nutrisi penting, seperti vitamin, yang terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan. Terakhir, untuk memastikan keamanan konsumen secara maksimal, diperlukan penelitian yang menganalisis adanya kontaminan mikroba patogen spesifik, seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, serta jenis logam berat lainnya selain timbal (Pb) yang mungkin tidak tercakup dalam standar saat ini.

  1. PENETAPAN KADAR LOGAM TIMBAL PADA SANTAN SEGAR DAN SANTAN INSTAN YANG DIJUAL DI PASAR PASIR GINTUNG BANDAR... ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/analisfarmasi/article/view/5488PENETAPAN KADAR LOGAM TIMBAL PADA SANTAN SEGAR DAN SANTAN INSTAN YANG DIJUAL DI PASAR PASIR GINTUNG BANDAR ejurnalmalahayati ac index php analisfarmasi article view 5488
  2. Biopreservasi Santan Kelapa (Cocus nucifera L.) dengan Serbuk Bakteriosin dari Lactobacillus plantarum... ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2944Biopreservasi Santan Kelapa Cocus nucifera L dengan Serbuk Bakteriosin dari Lactobacillus plantarum ojs uajy ac index php biota article view 2944
  3. The Quality of Coconut Cream Torn Bread A Research Approach Based on Consumer Response | Gastronomy and... jurnal.ampta.ac.id/index.php/Gastronary/article/view/372The Quality of Coconut Cream Torn Bread A Research Approach Based on Consumer Response Gastronomy and jurnal ampta ac index php Gastronary article view 372
Read online
File size301.9 KB
Pages6
Short Linkhttps://juris.id/p-1q5
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test