UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perluasan serta pola spasial fasilitas layanan perbelanjaan dan pariwisata, serta menilai apakah lokasinya selaras dengan peta rencana ruang wilayah Bandung Utara. Metode yang digunakan meliputi inventarisasi fasilitas perbelanjaan dan layanan pariwisata pada tahun 2010, 2012, 2014, 2016, dan 2018, serta analisis pola spasial dengan metode nearest neighbour. Peta tahun 2018 dibandingkan dengan peta rencana ruang untuk mengidentifikasi kesesuaian lokasi fasilitas dengan kebijakan zona. Hasil menunjukkan bahwa pola spasial dari semua jenis fasilitas bersifat terpusat (clustered) dan bahwa sebagian besar fasilitas perbelanjaan serta layanan pariwisata terletak di area terjaga pada tahun 2018, yang menyoroti pentingnya evaluasi penggunaan ruang bagi pemerintah daerah.

Perluasan fasilitas perbelanjaan dan layanan pariwisata di wilayah Bandung Utara tidak sejalan.pertumbuhan layanan pariwisata dimulai pada 2014, sementara perluasan fasilitas perbelanjaan paling signifikan terjadi pada 2018, menunjukkan bahwa peningkatan layanan pariwisata memicu perluasan fasilitas perbelanjaan.Pola spasial masing‑masing jenis fasilitas perbelanjaan dan layanan pariwisata selama delapan tahun bersifat terpusat (clustered).Pada 2018 terdapat fasilitas perbelanjaan dan layanan pariwisata di area terjaga, di mana hanya terdapat toko kebutuhan harian sedangkan semua fasilitas layanan pariwisata berada di area tersebut, menegaskan hubungan antara pertumbuhan layanan pariwisata dan munculnya toko kebutuhan harian di area terjaga.

Pertama, meneliti secara kuantitatif hubungan sebab akibat antara pertumbuhan layanan pariwisata dengan perluasan fasilitas perbelanjaan di Bandung Utara, menggunakan model panel data untuk mengukur dampak ekonomi secara akurat. Kedua, mengevaluasi dampak lingkungan dan sosial dari fasilitas perbelanjaan serta layanan pariwisata yang terletak di kawasan terjaga melalui survei keberlanjutan dan analisis ekologi, guna mengidentifikasi potensi konflik konservasi. Ketiga, mengembangkan sistem informasi geografis berbasis web yang mengkalkulasi aksesibilitas dan ketimpangan distribusi fasilitas, sehingga dapat memandu perencanaan dan kebijakan penggunaan ruang yang lebih adil dan berkelanjutan. Penelitian selanjutnya dapat memperpanjang rentang waktu hingga 2024 dan menambahkan variabel pendapatan per kapita maupun tingkat kemiskinan, untuk memahami dinamika jangka panjang. Selain itu, kolaborasi antara perencana kota, peneliti, dan pelaku usaha lokal dapat digali dalam workshop interdisipliner guna menyusun strategi pengelolaan ruang yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan demikian, kebijakan berbasis bukti dapat lebih relevan bagi pengelola wilayah.

  1. The Expansion and Spatial Pattern of Shopping and Tourism Services Facilities in North Bandung Region,... doi.org/10.17509/ijost.v6i2.35105The Expansion and Spatial Pattern of Shopping and Tourism Services Facilities in North Bandung Region doi 10 17509 ijost v6i2 35105
  2. Vol 2, No 2 (2017). ijost https v2i2 issue consists articles authors affiliated institutions countries... doi.org/10.17509/ijost.v2i2Vol 2 No 2 2017 ijost https v2i2 issue consists articles authors affiliated institutions countries doi 10 17509 ijost v2i2
File size1.38 MB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test