UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Perlindungan dan pengamanan hutan berbasis partisipasi masyarakat setempat merupakan suatu upaya untuk menjaga, melindungi dan mempertahankan hutan dari berbagai gangguan. Pengelolaan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) kurang efektif mengingat luasnya kawasan hutan yang dikelola dan banyaknya permasalahan gangguan terhadap kawasan hutan. Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) adalah kelompok masyarakat sekitar hutan yang membantu Polisi hutan (Polhut) dalam pelaksanaan perlindungan hutan dibawah koordinasi, pembinaan dan pengawasan instansi pembina. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari tingkat partisipasi dan faktor–faktor yang berhubungan dengan partisipasi MMP pada perlindungan dan pengamanan hutan. Metode pengambilan data menggunakan metode sensus dan survei. Populasi hanya berjumlah 64 orang sehingga semuanya diambil sebagai sampel. Data dianalisis dengan uji korelasi. Hasil penelitian diketahui tingkat partisipasi MMP rata-rata kategori sedang. Faktor umur, pendidikan, lama bergabung pada kelompok, jenis pekerjaan, jenis kelamin, kelengkapan persyaratan, dan kelengkapan sarana dan prasarana tidak ada hubungan yang signifikan dan faktor pendidikan, jenis pekerjaan, kelengkapan persyaratan, kelengkapan sarana dan prasarana berkolerasi negatif dengan partisipasi kelompok MMP pada perlindungan dan pengamanan hutan di TNWK.

Secara keseluruhan tingkat partisipasi responden berada pada kategori sedang.Faktor umur, pendidikan, lama bergabung pada kelompok, jenis pekerjaan, jenis kelamin, kelengkapan persyaratan dan kelengkapan sarana dan prasarana tidak ada hubungan yang signifikan dan faktor tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, kelengkapan persyaratan dan kelengkapan sarana dan prasarana tidak berkolerasi kuat dengan partisipasi responden pada perlindungan dan pengamanan hutan di TNWK.

Saran penelitian berbasis hasil penelitian ini adalah meneliti bagaimana penggunaan sistem pelaporan digital melalui smartphone dapat memperkuat partisipasi MMP dalam memantau kerusakan hutan, menilai dampak skema insentif material terhadap frekuensi patroli dan pelaporan terhadap gangguan hutan, serta menganalisa efektivitas program pelatihan kombinasi teoretis-praktis dalam meningkatkan kecakapan teknis penggunaan alat patroli seperti radio, GPS, dan teropong. Penelitian pertama akan menilai apakah teknologi informasi dapat mengurangi ketergantungan pada jaminan kelompok yang berlokasi jauh, melacak waktu respons, serta memudahkan koordinasi dengan pihak Polhut. Penelitian kedua akan mengukur apakah pemberian honorarium tambahan atau hadiah berbasis performa dapat meningkatkan motivasi anggota MMP untuk melakukan patroli rutin, mengurangi perilaku pasif. Penelitian ketiga akan mengkaji metode pelatihan yang mengintegrasikan simulasi patroli lapangan, praktik penggunaan alat, dan refleksi kelompok untuk memperkuat pemahaman dan kesiapan MMP dalam tindakan nyata. Dengan pendekatan ini, diharapkan partisipasi MMP menjadi lebih aktif, terkoordinasi, dan terukur, sehingga tujuan pengamanan hutan di TNWK dapat tercapai dengan lebih efektif.

File size119.29 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test