UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Meningkatnya kandungan karbondioksida (CO2) serta berkurangnya luas hutan sebagai penyerap CO2 di atmosfer merupakan penyebab pemanasan global. Salah satu solusi untuk menurunkan kandungan CO2 di atmosfer adalah melalui pembangunan atau perbaikan vegetasi hutan. Hutan mangrove dianggap dapat menyerap karbon cukup baik melalui proses fotosintesis. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi simpanan karbon tegakan dan seresah hutan mangrove di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan dengan metode jalur berpetak. Jalur dan petak awal ditentukan secara acak kemudian jalur dan petak diambil secara sistematis. Petak pengamatan pohon dibuat berukuran 20 m x 20 m dengan jarak antar petak pada jalur 20 m dengan jumlah 20 petak. Setiap petak dilakukan pengukuran diameter pohon ≥ 5 cm. Masing-masing petak dibuat sub petak pengamatan seresah berukuran 0,5 m x 0,5 m. Perhitungan jumlah biomassa tersimpan pada pohon menggunakan persamaan allometrik B = 0,1848D²·³⁶²⁴ dan pada seresah menggunakan total berat kering. Konsentrasi karbon dalam bahan organik biasanya sekitar 46% sehingga mengalikan biomassa masing-masing dengan 46%. Hasil penelitian diperoleh rata-rata biomassa hutan mangrove sebesar 431,78 ton/ha. Estimasi karbon tegakan mangrove 197,36 ton/ha dan estimasi karbon seresah 1,25 ton/ha, sehingga berdasarkan hasil penelitian jumlah estimasi total karbon tersimpan hutan mangrove 198,61 ton/ha.

Estimasi karbon tersimpan pada tegakan mangrove di Desa Margasari sebesar 197,36 ton/ha, sedangkan pada seresah sebesar 1,25 ton/ha, sehingga total karbon tersimpan hutan mangrove mencapai 198,61 ton/ha.Simpanan karbon pada tegakan jauh lebih dominan daripada seresah, dengan kontribusi 99,37% terhadap total karbon, karena seresah mengalami dekomposisi yang melepaskan kembali karbon ke atmosfer.Hutan mangrove di Desa Margasari memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang lebih tinggi dibandingkan hutan mangrove di daerah lain dan hutan terestrial, sehingga perlu dipertahankan dan dilestarikan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji seberapa besar potensi peningkatan simpanan karbon jika dilakukan rehabilitasi hutan mangrove dengan penanaman spesies lokal seperti Avicennia marina di lahan kritis di sekitar Desa Margasari, dengan membandingkan laju penyerapan karbon selama 5-10 tahun terhadap hutan yang tidak direhabilitasi. Selain itu, perlu diteliti bagaimana perubahan struktur komunitas mangrove—misalnya, pergeseran dari dominasi api-api ke campuran spesies lain—mempengaruhi stabilitas dan kapasitas jangka panjang simpanan karbon di tanah dan biomassa, terutama dalam konteks perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Terakhir, penting untuk mengevaluasi dampak partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan mangrove terhadap keberlanjutan simpanan karbon, dengan mengukur hubungan antara aktivitas komunitas seperti pengawasan dan penanaman ulang dengan perubahan biomassa dan karbon tanah secara berkala selama periode lima tahun.

File size583.23 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test