UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan salah satu kawasan konservasi yang menjadi habitat satwa amfibi. Kondisi serta kualitas habitat sangat menentukan keanekaragaman amfibi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan keanekaragaman jenis amfibi (ordo Anura) berdasarkan tipe habitat yang berbeda serta mengidentifikasi kondisi habitat amfibi (ordo Anura) di Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Visual Encounter Survey dengan tiga kali ulangan pada masing-masing tipe habitat (hutan primer, semak, dan rawa). Data dianalisis menggunakan Indeks Shannon Wiener, indeks kesamaan komunitas, dan kemerataan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman masih tergolong sedang pada ketiga tipe habitat, dengan keanekaragaman tertinggi dijumpai pada habitat hutan primer. Kondisi ini menjelaskan bahwa pada saat penelitian dilakukan, habitat di Resort Balik Bukit masih menjamin pertumbuhan dan perkembangbiakan amfibi ordo Anura.

Nilai keanekaragaman amfibi di Resort Balik Bukit tergolong sedang dengan rata-rata H=1,16 pada ketiga tipe habitat, dan tertinggi di hutan primer (H=1,5) serta terendah di habitat semak (H=0,9).Kondisi lingkungan seperti suhu udara, suhu air, kelembaban, dan pH saat ini masih mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan amfibi ordo Anura.Gangguan manusia terhadap habitat masih rendah, meskipun ada perubahan fungsi lahan menjadi lahan rekreasi yang berpotensi menghilangkan serasah sebagai perlindungan mikrohabitat.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji bagaimana perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi area rekreasi memengaruhi kelangsungan hidup amfibi dalam jangka panjang, khususnya terkait hilangnya lapisan serasah yang menjadi tempat bersembunyi dan mempertahankan kelembaban. Selain itu, perlu diteliti apakah perbedaan keanekaragaman antar habitat—terutama antara hutan primer dan semak—dipengaruhi oleh struktur vegetasi atau ketersediaan tempat bertelur, karena hal ini bisa menjelaskan mengapa spesies tertentu lebih dominan di satu habitat dibanding yang lain. Terakhir, studi bisa dikembangkan untuk memantau perubahan populasi amfibi sebelum dan sesudah musim kawin atau selama musim kemarau, guna memahami bagaimana fluktuasi iklim lokal memengaruhi siklus hidup mereka, sehingga dapat menjadi dasar pengelolaan konservasi yang lebih tepat di kawasan taman nasional.

File size88.33 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test