UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki aktivitas hipokolesterolemik kedawung (Parkia roxburghii), sebuah kacang pohon yang kurang dikenal dan belum dimanfaatkan secara luas. Kedawung diproses menjadi bubuk kedawung (BK), ekstrak kedawung (SK), dan kedawung terhidrolisis (HK), kemudian dianalisis kandungan proksimat dan total fenolnya. Selanjutnya, SK dan HK diberikan secara oral kepada tikus untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap profil lipid. Pemberian HK secara oral dengan dosis 160 mg/kg berat badan meningkatkan kadar kolesterol HDL serta menurunkan kadar kolesterol LDL dan total kolesterol pada darah tikus yang diperlakukan. Pada kelompok tikus yang menyelesaikan perlakuan selama 35 hari, kolesterol total dan kolesterol LDL berkurang secara signifikan (p < 0,01). Data menunjukkan bahwa kedawung memiliki aktivitas hipokolesterolemik yang disebabkan oleh kandungan fenolnya sebagai antioksidan yang dapat mengikat kolesterol dalam darah; komposisi dan distribusi asam amino pada HK yang mengubah metabolisme kolesterol (menurunkan konsentrasi kolesterol); serta kandungan protein pada HK yang meningkatkan produksi lipoprotein yang berperan dalam penekanan pembentukan plak aterosklerosis. Oleh karena itu, kedawung terhidrolisis dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan hipokolesterolemik.

HK (kedawung terhidrolisis) meningkatkan kadar kolesterol HDL serum pada dosis 160 mg/kg tubuh serta menurunkan kadar kolesterol LDL dan total kolesterol.Pemberian kedawung selama 35 hari secara signifikan mengurangi kolesterol total dan LDL.Data tersebut menunjukkan bahwa kedawung memiliki aktivitas hipokolesterolemik dan dapat dijadikan bahan pangan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi efek hipokolesterolemik kedawung terhidrolisis pada manusia melalui uji klinis terkontrol yang menilai dosis optimal, keamanan, dan perubahan profil lipid pada subjek dengan hiperkolesterolemia; selanjutnya, identifikasi dan karakterisasi peptida bioaktif spesifik dalam kedawung terhidrolisis yang berkontribusi pada modulasi metabolisme kolesterol dapat dilakukan dengan pendekatan proteomik dan uji in vitro untuk memahami mekanisme molekulernya; terakhir, studi kombinasi kedawung terhidrolisis dengan bahan pangan fungsional lain seperti serat pangan, fitosterol, atau asam lemak tak jenuh dapat menilai adanya efek sinergis terhadap penurunan kolesterol total, LDL, serta pencegahan pembentukan plak aterosklerosis pada model hewan, yang pada akhirnya dapat diterapkan dalam pengembangan produk makanan fungsional yang lebih efektif.

  1. The Influence of Hot Forming on the Microstructure and Corrosion Behaviour of AZ31B Magnesium Alloys... doi.org/10.17509/ijost.v3i2.12758The Influence of Hot Forming on the Microstructure and Corrosion Behaviour of AZ31B Magnesium Alloys doi 10 17509 ijost v3i2 12758
File size1.97 MB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test