UNUSAUNUSA

Journal | Universitas Nahdlatul Ulama SurabayaJournal | Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan kertas dengan metode organosolv. Kulit pisang mengandung selulosa tinggi sehingga berpotensi menjadi sumber selulosa alternatif. Metode organosolv menggunakan pelarut etanol 70% pada suhu 170 °C selama 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kertas yang dihasilkan memiliki gramatur 80 g/m², ketebalan 0,14 mm, kekuatan tarik 25 MPa, dan kadar air 7%. Kertas ini memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk kertas tulis. Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan menambah nilai ekonomis limbah pertanian.

Kertas berkualitas standar dapat dibuat dari kulit pisang dengan metode organosolv.Proses ini ramah lingkungan karena menggunakan etanol yang dapat di-recycle.

Bisakah kita menambahkan serat bambu atau serat ampas tebu ke dalam pulp kulit pisang untuk membuat kertas yang lebih kuat dan tahan lama? Apakah penggunaan pelarut campuran etanol-diesel atau etanol-air garam bisa menurunkan suhu proses agar lebih hemat energi? Bagaimana jika kita membuat kertas yang diperkuat nanoselulosa dari kulit pisang untuk keperlus kemasan makanan sehingga bisa menggantikan plastik?.

File size464.24 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test