UPGRISUPGRIS

Advance Sustainable Science, Engineering and TechnologyAdvance Sustainable Science, Engineering and Technology

Latar belakang: Keselamatan pasien (patient safety) menjadi isu utama dalam pelayanan kesehatan. Tindakan keperawatan yang tidak aman berisiko menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan (KTD) sehingga meningkatkan morbiditas, mortalitas, biaya dan keperayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman keselamatan pasien dan implikasinya terhadap kompetensi perawat di ruang rawat inap. Metode: Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Partisipan penelitian sebanyak 15 perawat pelaksana ruang rawat inap yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Validasi data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan metode Colaizzi. Hasil: Teridentifikasi 5 tema ancaman keselamatan pasien yaitu (1) komunikasi yang tidak efektif, (2) dokumentasi yang tidak akurat, (3) pelaksanaan prosedur standar operasional (SPO) yang tidak konsisten, (4) kelelahan perawat, (5) keterbatasan sarana dan prasarana. Implikasi terhadap kompetensi perawat meliputi perlunya peningkatan kemampuan komunikasi efektif, ketelitian dokumentasi, kedisiplinan dalam melaksanakan SPO, manajemen stres dan keterampilan teknis sesuai standar. Kesimpulan: Ancaman keselamatan pasien berkaitan erat dengan aspek kompetensi perawat. Penguatan kompetensi melalui pelatihan berkelanjutan, supervisi klinik, dan pendampingan menjadi strategi penting untuk meminimalkan risiko keselamatan pasien.

Ancaman keselamatan pasien di ruang rawat inap berupa komunikasi tidak efektif, dokumentasi tidak akurat, pelaksanaan SPO tidak konsisten, kelelahan perawat, dan keterbatasan sarana.Ancaman tersebut menuntut peningkatan kompetensi perawat dalam komunikasi, dokumentasi, kedisiplinan SPO, manajemen stres, dan keterampilan teknis.Penguatan kompetensi melalui pelatihan rutin, supervisi klinik, dan pendampingan berkelanjutan diperlukan untuk menurunkan risiko keselamatan pasien.

Bisakah kita mengembangkan aplikasi mobile berbasis kecerdasan buatan yang secara real-time mendeteksi dan mengingatkan perawat tentang potensi kekeliruan dokumentasi maupun penyimpangan SPO sehingga risiko keselamatan pasien dapat ditekan lebih dini? Bagaimana jika penelitian berikutnya mengeksplorasi efektivitas program peer-support berkelanjutan yang dirancang khusus untuk mengelola kelelahan perawat, lalu mengukur dampaknya terhadap penurunan insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap? Apakah penerapan simulasi interprofesional secara berkala—melibatkan perawat, dokter, dan apoteker—dapat menjadi strategi baru untuk memperkuat komunikasi efektif dan pada akhirnya menurunkan ancaman keselamatan pasien?.

  1. Growth Performance of Daphnia sp. Cultured in Different Concentration of Rice Washing Water | Agung |... doi.org/10.26877/asset.v2i2.6439Growth Performance of Daphnia sp Cultured in Different Concentration of Rice Washing Water Agung doi 10 26877 asset v2i2 6439
File size386.77 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test