UPGRISUPGRIS

Advance Sustainable Science, Engineering and TechnologyAdvance Sustainable Science, Engineering and Technology

Pemahaman tentang keragaman genetik, studi asosiasi, analisis evolusi, lokus sifat kuantitatif (QTL), seleksi berbantuan penanda (MAS), dan asosiasi genom luas (GWAS) pada tanaman tropis sangat penting untuk meningkatkan karakteristik tanaman demi ketahanan pangan di wilayah tropis. Penanda polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) kini menjadi penanda molekuler paling populer untuk keperluan tersebut karena efisiensi dan akurasi yang lebih baik dibandingkan penanda molekuler lain. Melalui penanda SNP, gen-gen yang berhubungan dengan sifat agronomis, morfologis, fisiologis, serta ketahanan biotik dan abiotik dapat diidentifikasi dengan cepat dan andal. Ulasan ini menjelaskan metode penemuan SNP di dalam genom tanaman dan aplikasi marker SNP dalam pemuliaan tanaman tropis, termasuk padi, jagung, kacang, kentang, tomat, singkong, talas, dan tanaman tropis lainnya.

Informasi genomik tanaman yang diperoleh melalui analisis keragaman genetik, studi asosiasi, analisis evolusi, QTL, MAS, dan GWAS sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.Untuk menghadapi perubahan iklim, pemuliaan tanaman unggul yang memanfaatkan informasi genomik dan marker SNP memungkinkan identifikasi gen terkait sifat penting secara efisien.Berbagai informasi genomik pada tanaman tropis telah diidentifikasi untuk meningkatkan karakteristik agronomis dan toleransi terhadap stres.

Pertama, penelitian lanjutan sebaiknya diarahkan untuk mengembangkan protokol penemuan SNP berbasis genotyping by sequencing (GBS) yang lebih hemat biaya dan mudah diimplementasikan untuk tanaman tropis dengan genom kompleks, seperti ubi jalar (Ipomoea batatas) dan talas (Colocasia esculenta). Metode ini perlu diuji pada berbagai sumber genetik agar dapat mengurangi jumlah data hilang dan meningkatkan cakupan serta kualitas marker SNP. Kedua, dibutuhkan pengembangan strategi imputasi data dan algoritma komputasi terintegrasi yang mampu meningkatkan akurasi pemanggilan SNP dalam dataset GBS populasi tropis yang memiliki keanekaragaman genetik tinggi serta heterozigositas yang kompleks. Model imputasi ini dapat mencakup pendekatan machine learning untuk memperkirakan alel yang hilang berdasarkan pola haplotipe lokal. Ketiga, studi selanjutnya dapat memanfaatkan SNP yang telah tervalidasi untuk melakukan genome-wide association study (GWAS) pada sifat toleransi stres abiotik—seperti kekeringan, salinitas, dan suhu tinggi—dalam panel tanaman tropis unggul, misalnya padi, jagung, dan singkong. Hasil GWAS ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi marker fungsional yang berhubungan langsung dengan mekanisme adaptasi, sekaligus menyediakan dasar ilmiah bagi marker-assisted selection dalam program pemuliaan guna meningkatkan ketahanan varietas tropis di tengah perubahan iklim.

  1. High-Throughput SNP Genotyping to Accelerate Crop Improvement. high throughput genotyping accelerate... doi.org/10.9787/PBB.2014.2.3.195High Throughput SNP Genotyping to Accelerate Crop Improvement high throughput genotyping accelerate doi 10 9787 PBB 2014 2 3 195
  2. Development of Single Nucleotide Polymorphism (SNP) Markers in Tropical Crops | Dwiningsih | Advance... doi.org/10.26877/asset.v2i2.6279Development of Single Nucleotide Polymorphism SNP Markers in Tropical Crops Dwiningsih Advance doi 10 26877 asset v2i2 6279
  3. Single nucleotide polymorphism discovery in elite north american potato germplasm | BMC Genomics | Full... doi.org/10.1186/1471-2164-12-302Single nucleotide polymorphism discovery in elite north american potato germplasm BMC Genomics Full doi 10 1186 1471 2164 12 302
File size468.72 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test