UNISLAUNISLA

E-LINK JOURNALE-LINK JOURNAL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir siswa dari jawaban tertulis mereka dalam keterampilan membaca. Dengan mengetahui tingkat keterampilan berpikir mereka, hal ini digunakan sebagai dasar bagi para guru untuk merancang proses pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, analisis konten, yang menganalisis dokumen jawaban siswa dalam keterampilan membaca. Data penelitian adalah jawaban siswa dalam keterampilan membaca dengan menggunakan teknik herringbone. Data menunjukkan bahwa 18 siswa berada dalam Keterampilan Berpikir Tingkat Rendah (LOTS) di mana dalam membuat beberapa pertanyaan berdasarkan pertanyaan WH-, mereka hanya melakukan pengulangan dan peniruan dari informasi yang diberikan, 11 siswa berada dalam Keterampilan Berpikir Tingkat Menengah (MOTS) di mana mereka mampu berpikir dalam domain yang berbeda, dan hanya 1 siswa berada dalam Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) di mana ia dapat mengembangkan dan menciptakan ide dari informasi yang diberikan.

Delapan belas siswa berada pada tingkat Keterampilan Berpikir Tingkat Rendah (LOTS), di mana dalam membuat beberapa pertanyaan berdasarkan pertanyaan WH-, mereka hanya mampu mengulang dan meniru berdasarkan informasi yang diterima.Sementara itu, sebelas siswa berada pada tingkat Keterampilan Berpikir Tingkat Menengah (MOTS), di mana mereka mampu berpikir dalam domain yang berbeda.Dan hanya satu dari seluruh siswa yang memiliki Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS), di mana ia mampu mengembangkan dan menciptakan ide dari informasi yang diberikan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih berada pada tingkat keterampilan berpikir rendah hingga menengah dalam pembelajaran bahasa Inggris, dengan sangat sedikit yang mencapai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Hasil ini memunculkan beberapa pertanyaan penting untuk studi lanjutan. Pertama, akan sangat bermanfaat jika ada penelitian yang secara langsung menguji efektivitas teknik Herringbone atau metode pengajaran lain yang dirancang khusus untuk meningkatkan HOTS pada siswa SMP. Apakah penggunaan teknik ini secara konsisten dalam jangka waktu tertentu benar-benar dapat mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis dan kreatif, tidak hanya dalam konteks membaca tetapi juga dalam aspek pembelajaran bahasa lainnya? Pengukuran sebelum dan sesudah intervensi, serta perbandingan dengan kelompok kontrol, dapat memberikan bukti yang lebih kuat mengenai potensi pedagogis dari teknik ini. Kedua, mengingat rendahnya proporsi siswa dengan HOTS, penelitian selanjutnya bisa menggali lebih dalam faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi pencapaian keterampilan berpikir siswa. Misalnya, adakah korelasi antara latar belakang pendidikan guru, kurikulum yang diterapkan di sekolah, atau bahkan kondisi sosial ekonomi siswa dengan kemampuan mereka mengembangkan HOTS? Memahami akar masalah ini akan membantu perancang kebijakan pendidikan dan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung. Ketiga, temuan tentang adanya kesalahan tata bahasa meskipun siswa menunjukkan HOTS menarik perhatian pada hubungan antara kemahiran bahasa dan keterampilan berpikir. Oleh karena itu, penelitian di masa depan dapat menyelidiki bagaimana tingkat kemahiran tata bahasa atau kosakata siswa dalam bahasa Inggris mempengaruhi kemampuan mereka untuk menunjukkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Apakah ada ambang batas kemahiran bahasa tertentu yang diperlukan sebelum siswa dapat sepenuhnya mengembangkan HOTS mereka dalam bahasa asing, atau apakah kedua keterampilan ini dapat berkembang secara paralel dengan strategi pengajaran yang tepat?.

  1. #mahasiswa bahasa inggris#mahasiswa bahasa inggris
  2. #matematika siswa smp#matematika siswa smp
Read online
File size1.05 MB
Pages12
DMCAReport

Related /

ads-block-test