HTPHTP
Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Kepatuhan membayar iuran JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) menjadi salah satu hal yang krusial dalam menjaga keberlangsungan program JKN. Peserta PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) di Kota Semarang yang tidak patuh atau menunggak membayar iuran bulanan mengalami peningkatan, yakni dari 35,99% tahun 2022 menjadi 48,36% atau 108.949 jiwa tahun 2023 dan meningkat menjadi 109.345 jiwa tahun 2024, dengan jumlah tunggakan mencapai Rp107.206.921.401 pada tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran JKN peserta PBPU pada sektor informal di Kelurahan Tlogosari Kulon, Kota Semarang. Penelitian ini berjenis kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil berjumlah 183 orang, melalui teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2025. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji korelasi chi-square, serta multivariat (analisis regresi logistik berganda). Hasil temuan studi ini didapatkan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran JKN yaitu tingkat pendidikan, pendapatan keluarga per anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang ditanggung dalam BPJS Kesehatan, metode pembayaran, persepsi terhadap risiko, persepsi manfaat BPJS Kesehatan, riwayat penyakit katastropik, pengetahuan terhadap JKN, serta pengetahuan terhadap kepatuhan pembayaran iuran dan denda pelayanan program JKN. Penelitian ini diharapkan dapat membantu stakeholders dalam menyusun strategi berupa peningkatan mutu dan frekuensi edukasi serta pemberdayaan kader JKN atau tokoh masyarakat sebagai pengingat iuran untuk meningkatkan kepatuhan membayar iuran JKN peserta PBPU.
Variabel yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran JKN peserta PBPU adalah tingkat pendidikan, pendapatan keluarga per anggota, jumlah anggota keluarga yang ditanggung dalam BPJS Kesehatan, metode pembayaran, persepsi terhadap risiko, persepsi manfaat BPJS Kesehatan, riwayat penyakit katastropik, pengetahuan terhadap JKN, dan pengetahuan terhadap kepatuhan pembayaran iuran serta denda pelayanan program JKN.Variabel paling berhubungan adalah pengetahuan terhadap kepatuhan pembayaran iuran dan denda pelayanan program JKN.Penelitian ini diharapkan dapat membantu stakeholder dalam meningkatkan kualitas dan intensitas sosialisasi, memperkuat peran kader JKN sebagai pengingat iuran, serta memberikan perhatian khusus pada wilayah dengan tingkat kepatuhan rendah.
Penelitian lanjutan dapat menggali lebih dalam mengapa sebagian peserta PBPU yang memiliki pengetahuan baik tentang kepatuhan dan denda tetap tidak membayar iuran, apakah karena faktor psikologis seperti kebiasaan menunda, kepercayaan bahwa sistem akan tetap memberikan layanan meski menunggak, atau pengaruh norma sosial di lingkungan mereka. Selain itu, perlu diteliti bagaimana pengalaman pribadi terhadap pelayanan kesehatan—misalnya saat mereka pernah mengalami penolakan atau keterlambatan layanan—mempengaruhi keputusan mereka untuk membayar iuran bulanan, karena mungkin mereka merasa tidak mendapatkan manfaat yang sebanding. Terakhir, studi lebih lanjut bisa menguji efektivitas intervensi sederhana seperti pengingat otomatis via SMS atau WhatsApp yang disertai penjelasan singkat tentang konsekuensi menunggak, dibandingkan dengan pendekatan tradisional seperti sosialisasi langsung oleh kader, untuk melihat mana yang lebih berdampak dalam meningkatkan kepatuhan jangka panjang di kalangan pekerja informal yang mobilitasnya tinggi dan akses informasinya terbatas.
- Determinant of Willingness to Pay Health Insurance Contribution to Informal Workers | Economics Development... doi.org/10.15294/edaj.v9i2.38440Determinant of Willingness to Pay Health Insurance Contribution to Informal Workers Economics Development doi 10 15294 edaj v9i2 38440
- DETERMINAN KEMAUAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) IURAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PESERTA MANDIRI... ejournal.goacademica.com/index.php/ja/article/view/546DETERMINAN KEMAUAN MEMBAYAR WILLINGNESS TO PAY IURAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PESERTA MANDIRI ejournal goacademica index php ja article view 546
- Media Kesehatan Masyarakat. kesehatan masyarakat skip main content navigation menu site footer current... ejurnal.undana.ac.id/mkmMedia Kesehatan Masyarakat kesehatan masyarakat skip main content navigation menu site footer current ejurnal undana ac mkm
| File size | 567 KB |
| Pages | 11 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
HTPHTP Instrument yang digunakan untuk mengukur stigma yaitu Health Care Providers HIV/AIDS Stigma Scale (HPASS). Data dianalisa menggunakan uji bivariat. HasilInstrument yang digunakan untuk mengukur stigma yaitu Health Care Providers HIV/AIDS Stigma Scale (HPASS). Data dianalisa menggunakan uji bivariat. Hasil
HTPHTP Tinjauan sistematis ini menemukan bukti bahwa relaksasi merupakan metode non-farmakologis yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi stresTinjauan sistematis ini menemukan bukti bahwa relaksasi merupakan metode non-farmakologis yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres
HTPHTP Metode yang digunakan berupa pelatihan yang melibatkan siswa PMR sebanyak 40 siswa dan diukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pelatihanMetode yang digunakan berupa pelatihan yang melibatkan siswa PMR sebanyak 40 siswa dan diukur tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pelatihan
HTPHTP Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat mahasiswa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasilTerdapat hubungan yang bermakna antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat mahasiswa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil
Useful /
HTPHTP variabel usia, lama DM, kepatuhan pengobatan, kontrol gula darah, dan stres dengan variabel stres sebagai faktor risiko yang paling berpengaruh. Oleh karenavariabel usia, lama DM, kepatuhan pengobatan, kontrol gula darah, dan stres dengan variabel stres sebagai faktor risiko yang paling berpengaruh. Oleh karena
HTPHTP Sampel terdiri dari 131 siswa dari kelas dua, yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi, selanjutnya uji chi-square dilakukan untuk membuktikan keterhubunganSampel terdiri dari 131 siswa dari kelas dua, yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi, selanjutnya uji chi-square dilakukan untuk membuktikan keterhubungan
HTPHTP Perilaku SADARI yang dilaksanakan secara rutin dapat menjadi salah satu cara yang tepat untuk mendeteksi kanker payudara secara dini. Tujuan penelitianPerilaku SADARI yang dilaksanakan secara rutin dapat menjadi salah satu cara yang tepat untuk mendeteksi kanker payudara secara dini. Tujuan penelitian
HTPHTP Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan kuesioner yang dibagikan kepada 202 remaja berusia 15-21 tahun. Data dianalisis secara deskriptifPenelitian menggunakan desain cross-sectional dengan kuesioner yang dibagikan kepada 202 remaja berusia 15-21 tahun. Data dianalisis secara deskriptif