NUSANTARAGLOBALNUSANTARAGLOBAL
Jurnal Ilmiah Global EducationJurnal Ilmiah Global EducationProses pembelajaran pada materi ekosistem masih cenderung monoton, siswa tidak dilibatkan secara aktif selama proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep yang disajikan dalam materi ini. Guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada proses, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan ilmiahnya. Dalam hal ini, proses pembelajaran berbasis pendekatan inkuiri cocok untuk melatih siswa menciptakan sikap aktif, berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, sehingga tercapai hasil belajar yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar keterampilan proses siswa melalui penerapan media pembelajaran teori kinetik gas berbasis pendekatan inkuiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain One Shoot Case Study. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 MA Darul Aminin NW Aikmual. Instrumen pengumpulan data berupa tes hasil keterampilan proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata daya serap keterampilan proses siswa berada pada kategori baik sebesar 74,95%. Tingkat keterampilan proses menunjukkan bahwa 81,25% siswa memiliki keterampilan dasar yang baik, sedangkan keterampilan terintegrasi adalah 68,75%. Dapat dikatakan bahwa penerapan media pembelajaran berupa perangkat eksperimen berbasis pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan proses siswa pada materi ekosistem.
Pembelajaran berbasis pendekatan inkuiri terbukti dapat melatih sikap ilmiah siswa, meningkatkan keaktifan, dan mendorong penemuan konsep secara mandiri pada materi ekosistem.Peningkatan keterampilan proses sains ini secara positif memengaruhi keterampilan kognitif siswa, yang berujung pada pemahaman konsep dan hasil belajar yang lebih baik.Secara keseluruhan, daya serap siswa berada pada kategori baik, menunjukkan efektivitas proses pembelajaran, dengan keterampilan dasar yang lebih dominan dibandingkan keterampilan terintegrasi.
Melihat hasil penelitian ini yang menunjukkan potensi besar pendekatan inkuiri dalam meningkatkan keterampilan proses sains, ada beberapa arah penelitian lanjutan yang menarik. Pertama, mengingat desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus satu kali, akan sangat bermanfaat untuk melakukan penelitian dengan desain kuasi-eksperimen yang lebih robust. Penelitian ini dapat membandingkan efektivitas jangka panjang pendekatan inkuiri yang berfokus pada pengembangan keterampilan proses sains terintegrasi, seperti merumuskan hipotesis dan memprediksi data dalam konteks ekosistem kompleks, dengan metode pengajaran konvensional. Pendekatan ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan sebab-akibat antara implementasi inkuiri dan perkembangan keterampilan siswa dari waktu ke waktu. Kedua, karena siswa masih menunjukkan tantangan pada beberapa aspek keterampilan terintegrasi, penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi pengembangan dan efektivitas modul pembelajaran inkuiri diferensiasi yang secara spesifik dirancang untuk memperkuat kemampuan mengklasifikasi, merumuskan masalah, dan menyusun hipotesis. Modul ini mungkin memanfaatkan media interaktif atau simulasi digital yang memungkinkan siswa berlatih secara berulang dalam skenario ekosistem yang berbeda, sehingga memberikan dukungan bertahap sesuai kebutuhan masing-masing siswa. Ketiga, menyadari bahwa implementasi inkuiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit, studi masa depan bisa mengkaji strategi fasilitasi guru yang paling efektif untuk mengelola waktu pembelajaran dan mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam kegiatan inkuiri. Ini termasuk bagaimana guru dapat secara efisien memberikan umpan balik formatif, mengulas hasil percobaan, dan mendorong diskusi mendalam, sehingga pengembangan keterampilan proses sains terintegrasi dapat dicapai secara maksimal dalam batasan waktu kurikulum yang ada. Dengan demikian, penelitian lanjutan ini diharapkan mampu mengatasi keterbatasan dan memperkaya praktik pembelajaran sains di sekolah.
| File size | 228.99 KB |
| Pages | 12 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
NUSANTARAGLOBALNUSANTARAGLOBAL Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan Model TPS dalam pembelajaran Matematika (2) mengetahui aktivitasPenelitian ini bertujuan untuk: (1). Mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan Model TPS dalam pembelajaran Matematika (2) mengetahui aktivitas
NUSANTARAGLOBALNUSANTARAGLOBAL Beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal penalaran matematika adalah kesalahan memahami maksud soal, kesalahan menggunakan rumus,Beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal penalaran matematika adalah kesalahan memahami maksud soal, kesalahan menggunakan rumus,
NUSANTARAGLOBALNUSANTARAGLOBAL Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa modul fisika berbasis saintifik untuk meningkatkan kompetensi berpikir kritis siswa yang dikembangkan layakBerdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa modul fisika berbasis saintifik untuk meningkatkan kompetensi berpikir kritis siswa yang dikembangkan layak
NEWINERANEWINERA Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data dilakukanMetode penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data dilakukan
Useful /
IPBIPB Studi ini merekomendasikan pergeseran menuju model penyuluhan yang pluralistik dan berorientasi ketahanan yang mengintegrasikan aset penghidupan dan strategiStudi ini merekomendasikan pergeseran menuju model penyuluhan yang pluralistik dan berorientasi ketahanan yang mengintegrasikan aset penghidupan dan strategi
NUSANTARAGLOBALNUSANTARAGLOBAL Kelas eksperimen memperoleh rata‑rata nilai akhir 74,2, lebih tinggi dibanding kelas kontrol 66,17, dan uji‑t menunjukkan t‑hitung 3,418 > t‑tabelKelas eksperimen memperoleh rata‑rata nilai akhir 74,2, lebih tinggi dibanding kelas kontrol 66,17, dan uji‑t menunjukkan t‑hitung 3,418 > t‑tabel
NUSANTARAGLOBALNUSANTARAGLOBAL Selama tiga bulan, kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa kelas II SMA Al Maaruf Nu Sinah di bidang front office, bellboy,Selama tiga bulan, kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa kelas II SMA Al Maaruf Nu Sinah di bidang front office, bellboy,
NEWINERANEWINERA Para pemimpin diharapkan mampu beradaptasi dengan era digitalisasi saat ini, memanfaatkan teknologi informasi yang ada, serta mempertahankan karakter muliaPara pemimpin diharapkan mampu beradaptasi dengan era digitalisasi saat ini, memanfaatkan teknologi informasi yang ada, serta mempertahankan karakter mulia