ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES
Acta Medica IndonesianaActa Medica IndonesianaLatar belakang: nyeri merupakan gejala yang paling sering dialami oleh pasien paliatif yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Nyeri pada pasien paliatif belum mendapatkan perhatian yang cukup, terutama faktor-faktor yang berkaitan dengan nyeri dan penatalaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri pada pasien paliatif dan juga menilai apakah terdapat hubungan timbal balik antara faktor psikologis dengan nyeri. Selain itu, akan dinilai pula apakah layanan spiritual berperan dalam mengurangi rasa nyeri. Metode: penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan data sekunder melalui rekam medis 285 pasien paliatif di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia. Data diolah untuk menentukan karakteristik psiko-sosio-demografik, hubungan timbal balik aspek psikologis dan nyeri, serta hubungan terapi faramakologis (opioid), terapi non-farmakologis (layanan spiritual), dan kombinasi kedua terapi dalam pengelolaan nyeri pada pasien paliatif. Hasil: dari 285 pasien paliatif, 59.9% pasien merasakan nyeri, yang terutama ditemukan pada pasien kanker (74.4% vs 25.6%). Nyeri lebih banyak ditemukan pada pasien berusia 41 – 60 tahun (51.1%), wanita (51.2%), dan pengangguran (30.2%). Derajat nyeri memiliki signifikansi pada pasien dengan gejala depresi (p=0.045), sedangkan pada pasien dengan gejala ansietas (p=0.155) dan gangguan tidur (p=0.619) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Nyeri yang dialami oleh pasien paliatif juga tidak signifikan secara statistik dalam menyebabkan depresi (p=0.058), ansietas (p=0.107), dan gangguan tidur (p=0.639). Selain itu, tatalaksana nyeri dengan opioid, layanan spiritual, atau kombinasi keduanya ternyata memiliki hasil yang berbeda secara signifikan (p=0.022). Kesimpulan: nyeri pada pasien paliatif terutama dialami oleh pasien kanker dan lansia. Faktor psikologis mempengaruhi kondisi nyeri, sehingga penatalaksanaan nyeri dengan memperhatikan aspek biopsikososial akan mampu mengurangi rasa nyeri secara signifikan.
Nyeri pada pasien paliatif terutama dialami oleh pasien kanker dan lansia.Faktor psikologis mempengaruhi kondisi nyeri, sehingga penatalaksanaan nyeri dengan memperhatikan aspek biopsikososial akan mampu mengurangi rasa nyeri secara signifikan.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi efek jangka panjang dari kombinasi terapi opioid dan layanan spiritual terhadap pengurangan nyeri pada pasien paliatif. Selain itu, penting untuk meneliti dampak dukungan emosional dari keluarga dalam memperkuat peran layanan spiritual untuk manajemen nyeri. Studi juga dapat fokus pada perbandingan antara metode non-farmakologis alternatif, seperti meditasi atau terapi kognitif-perilaku, dengan layanan spiritual dalam mengatasi nyeri pada pasien paliatif dari berbagai latar belakang budaya.
| File size | 416.01 KB |
| Pages | 7 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Kondisi ini rentan terjadi pada golongan darah tertentu. Namun, sejauh ini belum diketahui hubungan antara glikokaliks usus pada golongan darah tertentuKondisi ini rentan terjadi pada golongan darah tertentu. Namun, sejauh ini belum diketahui hubungan antara glikokaliks usus pada golongan darah tertentu
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Laporan kasus ini menunjukkan bahwa infeksi jaringan lunak dapat memicu perkembangan vaskulitis terkait ANCA, latar belakang hipotiroidisme berfungsi sebagaiLaporan kasus ini menunjukkan bahwa infeksi jaringan lunak dapat memicu perkembangan vaskulitis terkait ANCA, latar belakang hipotiroidisme berfungsi sebagai
MARANATHAMARANATHA Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien kanker payudara di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan mengetahui distribusi dan frekuensiTujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien kanker payudara di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan mengetahui distribusi dan frekuensi
MARANATHAMARANATHA Pemeriksaan histopatologi memastikan diagnosis kista duplikasi lambung jinak. Pada kontrol hari ke-11, pasien tampak sehat, menyusu dengan baik, dan mengalamiPemeriksaan histopatologi memastikan diagnosis kista duplikasi lambung jinak. Pada kontrol hari ke-11, pasien tampak sehat, menyusu dengan baik, dan mengalami
Useful /
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Hasil: lima puluh sembilan subjek menyelesaikan penelitian, 29 subjek kelompok uji dan 30 subjek kelompok plasebo, rerata usia 41 (SB 9) tahun, proporsiHasil: lima puluh sembilan subjek menyelesaikan penelitian, 29 subjek kelompok uji dan 30 subjek kelompok plasebo, rerata usia 41 (SB 9) tahun, proporsi
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Pengaruh PGK dan dialisis terhadap kualitas hidup pasien merupakan bagian penting dalam tatalaksana PGK. Kidney Disease Quality of Life (KDQOL-36) adalahPengaruh PGK dan dialisis terhadap kualitas hidup pasien merupakan bagian penting dalam tatalaksana PGK. Kidney Disease Quality of Life (KDQOL-36) adalah
MARANATHAMARANATHA Hasil ini menekankan pentingnya menyesuaikan program latihan untuk mengoptimalkan respons hormon dan kinerja atlet perempuan. Selanjutnya, diperlukan penelitianHasil ini menekankan pentingnya menyesuaikan program latihan untuk mengoptimalkan respons hormon dan kinerja atlet perempuan. Selanjutnya, diperlukan penelitian
IPBIPB Studi awal yang dilakukan saat periode kebakaran melaporkan adanya perubahan sifat kimia tanah yang menyebabkan kerusakan gambut. Penelitian ini bertujuanStudi awal yang dilakukan saat periode kebakaran melaporkan adanya perubahan sifat kimia tanah yang menyebabkan kerusakan gambut. Penelitian ini bertujuan