APTIIAPTII

Router : Jurnal Teknik Informatika dan TerapanRouter : Jurnal Teknik Informatika dan Terapan

Di era digital, internet menjadi kebutuhan utama masyarakat di perkotaan maupun pedesaan, mendorong pengembangan jaringan nirkabel seperti Wireless Mesh Network (WMN) yang menghubungkan node secara multi-hop dan mandiri. WMN menawarkan keunggulan berupa fleksibilitas, ketahanan, konfigurasi otomatis, kemampuan self-healing, serta efisiensi biaya, sehingga cocok untuk berbagai sektor termasuk industri, perumahan, perkantoran, dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka terkait jaringan nirkabel dan topologi Mesh. Analisis deskriptif dilakukan untuk menilai kelebihan, kekurangan, dan mekanisme kerja topologi Mesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan topologi Mesh pada jaringan wireless memberikan konektivitas yang andal, fleksibel, dan tahan terhadap gangguan karena setiap node dapat berfungsi sebagai router maupun pengirim/penerima data. Meskipun instalasinya kompleks dan memerlukan banyak kabel atau port, topologi Mesh tetap efektif mengatasi keterbatasan jaringan kabel maupun wireless konvensional. Keunggulannya dalam redundansi, keamanan, dan skalabilitas membuat topologi Mesh layak dijadikan pilihan utama untuk pengembangan jaringan modern.

Topologi mesh pada jaringan wireless memberikan konektivitas yang andal, fleksibel, dan tahan gangguan, menjadikannya solusi efektif meskipun instalasinya kompleks dan membutuhkan banyak kabel/port.Dibandingkan dengan topologi lain seperti star, bus, ring, dan tree, mesh menawarkan keunggulan dalam redundansi, keamanan, dan skalabilitas yang mendukung kebutuhan jaringan modern.Oleh karena itu, mesh layak dipilih sebagai pilihan utama dalam pengembangan jaringan wireless era kini.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi metode pemasangan otomatis yang mengurangi kompleksitas instalasi topologi mesh, khususnya di lingkungan perkotaan yang padat, sehingga mempermudah adopsi teknologi ini oleh pengguna awam. Selain itu, diperlukan studi komparatif mengenai protokol routing adaptif yang dapat meningkatkan throughput dan mengurangi latensi pada jaringan mesh berskala besar, dengan fokus pada kestabilan layanan dalam kondisi beban tinggi. Selanjutnya, penting untuk menyelidiki integrasi sumber energi terbarukan, seperti panel surya atau baterai berteknologi tinggi, untuk mendukung operasional node mesh di daerah terpencil atau wilayah pasca-bencana, sehingga memperpanjang umur jaringan dan meningkatkan ketahanan infrastruktur komunikasi.

File size1.18 MB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test