UNDIKSHAUNDIKSHA

Jurnal Pendidikan IndonesiaJurnal Pendidikan Indonesia

Pendidikan inklusif merupakan hak setiap individu, termasuk siswa tunarungu, untuk mendapatkan akses yang setara dalam pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe model pembelajaran bahasa isyarat berbasis web, menggunakan Bahasa Isyarat Amerika (WEBSL), bagi siswa tunarungu dalam mempelajari bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian melibatkan 25 siswa tunarungu dari salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Pontianak. Data dikumpulkan melalui analisis isi buku teks bahasa Inggris yang disesuaikan untuk siswa tunarungu, serta wawancara tematik dengan guru berpengalaman, untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran siswa yang meliputi inklusivitas, preferensi kejelasan pembelajaran visual. Hasil analisis menunjukkan perlunya model pembelajaran berbasis web yang interaktif untuk memfasilitasi akses siswa tunarungu terhadap materi bahasa Inggris yang disesuaikan. Prototipe yang dikembangkan dalam penelitian ini dirancang agar sesuai interaktif, mudah diakses, serta dengan kebutuhan, bersifat memperhitungkan sensitivitas budaya. Simpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan sumber daya pembelajaran yang adaptif dan interaktif, serta implikasinya terhadap peningkatan keterampilan bahasa Inggris siswa tunarungu.

Analisis buku teks menonjolkan kekuatan serta area perbaikan, sementara wawancara menggambarkan kebutuhan belajar individual, preferensi visual, dan pentingnya integrasi bahasa isyarat.Penelitian ini menghasilkan model pembelajaran web yang menggabungkan Bahasa Isyarat Amerika (ASL) dengan materi budaya lokal, meningkatkan pengalaman belajar siswa tunarungu.Model tersebut menawarkan sumber daya yang adaptif, interaktif, dan mudah diakses, setara dengan harapan pendidikan inklusif yang berkelanjutan.

Penelitian selanjutnya dapat menilai dampak platform ASL berbasis web yang terintegrasi budaya lokal pada kinerja belajar siswa tunarungu di berbagai wilayah dengan ketidaksetaraan akses teknologi, pembandingan efektivitas interaksi dua arah menggunakan augmentasi realitas (AR) atau realitas virtual (VR) dalam memperkaya pengalaman belajar bahasa isyarat, serta studi longitudinal mengeksplorasi perubahan tingkat motivasi dan kemandirian belajar siswa melalui modul pengembangan profesional guru berbasis e‑learning, khususnya bagi pendidik di daerah terpencil. Hasil evaluasi kuantitatif dan kualitatif akan mengukur peningkatan pemahaman bahasa Inggris serta keahlian mengekspresikan diri dalam ASL, yang dapat memperbaiki kebijakan penyediaan infrastruktur digital dan alokasi sumber daya Bakat. Peneliti dapat melakukan eksperimen A/B untuk memilih desain antarmuka yang paling memudahkan akses bagi siswa dengan tingkat kemampuan visual berbeda, menguji coba kelompok kontrol yang menggunakan materi tradisional versus kelompok test yang memakai platform kami, sehingga menghasilkan rekomendasi berbasis bukti untuk upgrade sistem pembelajaran assistif di sekolah menengah khusus. Kolaborasi dengan pihak teknologi dapat memperluas jangkauan multimedia, termasuk penerjemahan otomatis ASL ke teks, yang semua temuan akan disajikan dalam publikasi dan workshop untuk memfasilitasi adopsi luas di tingkat nasional.

  1. Project MUSE - Emergence and Evolutions: Introducing Sign Language Sociolinguistics. project muse emergence... doi.org/10.1353/sls.2021.0023Project MUSE Emergence and Evolutions Introducing Sign Language Sociolinguistics project muse emergence doi 10 1353 sls 2021 0023
  2. The tipping point: On the use of signs from American Sign Language in International Sign - ScienceDirect.... doi.org/10.1016/j.langcom.2020.06.004The tipping point On the use of signs from American Sign Language in International Sign ScienceDirect doi 10 1016 j langcom 2020 06 004
File size586.19 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test