INTELEKTUALINTELEKTUAL

0

Kebijakan retensi merupakan prinsip panduan penting yang diterapkan oleh institusi akademik untuk mendorong pengembangan mahasiswa, namun bukti masih belum dapat menjelaskan bagaimana efek kebijakan tersebut bervariasi pada hasil intelektual dan moralitas mahasiswa. Penelitian ini mengumpulkan pandangan dan perspektif mahasiswa terkait kebijakan retensi di perguruan tinggi dengan menggunakan metode kualitatif‑fenomenologis, melibatkan tujuh peserta yang memiliki rata‑rata nilai terendah secara purposif, dan mengadakan wawancara mendalam untuk memperoleh data relevan. Hasil menunjukkan bahwa kebijakan retensi menjadi sumber dorongan bagi mahasiswa untuk berprestasi dan diperlukan untuk mengembangkan serta meningkatkan kognisi mahasiswa, namun sebagian kecil mahasiswa menganggap kebijakan tersebut menimbulkan stres karena keharusan mematuhi standar yang ditetapkan serta dianggap mendiskriminasi pelajar lambat belajar. Temuan ini mengindikasikan perlunya tindakan konkret, seperti peningkatan dukungan akademik dan sumber daya, khususnya bagi mahasiswa berisiko, agar kebijakan retensi tidak menjadi tantangan bagi semua mahasiswa jika institusi tidak sepenuhnya siap memenuhi kebutuhan mereka.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan retensi dapat memberikan motivasi dan dukungan akademik bagi mahasiswa, namun juga menimbulkan stres dan diskriminasi bagi pelajar lambat belajar.Jika kebijakan tersebut diterima secara positif, mahasiswa akan berusaha memenuhi standar, sedangkan penolakan dapat menyebabkan penurunan motivasi dan konsekuensi psikologis serius.Oleh karena itu, institusi harus menyediakan program dukungan psikologis, tutorial, dan mekanisme seleksi yang adil untuk meningkatkan penerimaan kebijakan retensi secara menyeluruh.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi perspektif mahasiswa berprestasi tinggi terhadap kebijakan retensi dengan pendekatan metode campuran, sehingga dapat dibandingkan perbedaan persepsi antara mahasiswa berprestasi tinggi dan rendah. Selanjutnya, diperlukan studi yang menguji efektivitas intervensi dukungan psikologis yang disesuaikan untuk mengurangi stres pada mahasiswa berisiko di bawah kebijakan retensi, dengan mengukur perubahan tingkat stres, kepuasan akademik, dan pencapaian nilai. Terakhir, peneliti dapat mengembangkan dan menguji kerangka kebijakan retensi adaptif yang mencakup pembelajaran diferensiasi bagi pelajar lambat belajar, serta mengevaluasi dampaknya terhadap hasil akademik di beberapa institusi pendidikan tinggi untuk menilai keuniversalan dan keberlanjutan kebijakan tersebut.

  1. APA PsycNet. psycnet loading doi.org/10.1037/13620-004APA PsycNet psycnet loading doi 10 1037 13620 004
  2. To pass or not to pass: A qualitative inquiry on students’ views on the academic retention policy... doi.org/10.11591/edulearn.v15i2.20067To pass or not to pass A qualitative inquiry on studentsAo views on the academic retention policy doi 10 11591 edulearn v15i2 20067
  1. #stres mahasiswa#stres mahasiswa
File size257.89 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test