UNDIKSHAUNDIKSHA

Jurnal Pendidikan IndonesiaJurnal Pendidikan Indonesia

Penelitian ini menyelidiki penggunaan Google Classroom oleh mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Data diperoleh dari kuesioner skala Likert yang mencakup pertanyaan terbuka yang disebar kepada 119 mahasiswa pendidikan bahasa Inggris. Lima aspek yang diteliti meliputi akses terhadap Google Classroom, manfaat yang dirasakan, komunikasi dan interaksi, penyampaian instruksional, serta kepuasan mahasiswa. Hasil menunjukkan skor rata-rata berikut: 4,49 untuk akses mudah ke GC, 3,93 untuk manfaat yang dirasakan, 3,63 untuk komunikasi dan interaksi, 4,10 untuk penyampaian instruksional, dan 3,82 untuk kepuasan mahasiswa. Beberapa mahasiswa berbagi pengalaman nyata mereka, menyatakan bahwa Google Classroom membawa mata kuliah mereka ke hadapan mereka sehingga mereka dapat berpartisipasi dan melanjutkan pekerjaan kelas di luar jam kerja, bahkan banyak dari mereka tetap bekerja dan mengunggah tugas hingga tengah malam. Meskipun temuan positif, penelitian ini mengungkap bahwa sebagian mahasiswa mengalami kecanduan serius terhadap teknologi media sosial.

Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam mengakses fasilitas Google Classroom, sehingga mereka memperoleh manfaat dalam mengirim tugas tepat waktu, menerima umpan balik dari dosen, serta memahami deskripsi dan komunikasi perkuliahan.Secara keseluruhan, mahasiswa puas menggunakan Google Classroom dalam perkuliahan mereka.Namun, di balik manfaatnya, sebagian mahasiswa mengalami kecanduan perangkat digital yang mengganggu fokus belajar, menunjukkan perlunya bimbingan untuk mengelola penggunaan teknologi secara produktif.

Penelitian lanjutan dapat menggali bagaimana mahasiswa bisa dilatih untuk mengatur waktu penggunaan Google Classroom agar tidak terganggu oleh media sosial, misalnya dengan mengembangkan modul kesadaran digital yang terintegrasi dalam kurikulum. Selain itu, perlu diteliti apakah pendekatan berbasis pemantauan otomatis atau notifikasi cerdas di Google Classroom dapat membantu mahasiswa mengurangi prokrastinasi dan meningkatkan konsistensi belajar tanpa membuat mereka merasa diawasi. Terakhir, penelitian juga bisa fokus pada peran dosen sebagai fasilitator teknologi, dengan mengeksplorasi bagaimana strategi komunikasi dan desain tugas di Google Classroom dapat dirancang untuk membangun keterlibatan belajar yang berkelanjutan, sekaligus meminimalisir kecanduan teknologi yang tidak produktif.

  1. Task selection, task switching and multitasking during computer-based independent study | Australasian... doi.org/10.14742/ajet.1992Task selection task switching and multitasking during computer based independent study Australasian doi 10 14742 ajet 1992
  2. The use of Edmodo in teaching writing in a blended learning setting | Purnawarman | Indonesian Journal... doi.org/10.17509/ijal.v5i2.1348The use of Edmodo in teaching writing in a blended learning setting Purnawarman Indonesian Journal doi 10 17509 ijal v5i2 1348
  3. "Getting the most from Google Classroom" by Keith R. Heggart and Joanne Yoo. getting google... doi.org/10.14221/ajte.2018v43n3.9Getting the most from Google Classroom by Keith R Heggart and Joanne Yoo getting google doi 10 14221 ajte 2018v43n3 9
  4. Factors affecting Nigerian teacher educators’ technology integration: Considering characteristics,... doi.org/10.1016/j.compedu.2019.103760Factors affecting Nigerian teacher educatorsyAAAo technology integration Considering characteristics doi 10 1016 jpedu 2019 103760
  5. Jurnal Pendidikan Indonesia. students google classroom learning english jurnal pendidikan authors urai... doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v9i4.27163Jurnal Pendidikan Indonesia students google classroom learning english jurnal pendidikan authors urai doi 10 23887 jpi undiksha v9i4 27163
File size265.14 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test