UNDIPUNDIP

Nurse Media Journal of NursingNurse Media Journal of Nursing

Latar Belakang: Suku Badjao, kelompok maritim nomaden di Asia Tenggara, menghadapi kerentanan yang meningkat selama krisis kesehatan masyarakat karena ketergantungan mereka pada mata pencaharian maritim, akses perawatan kesehatan yang terbatas, dan marginalisasi historis – tantangan yang diperburuk oleh pandemi COVID-19. Namun, terdapat kesenjangan penelitian yang signifikan dalam memahami kebutuhan dan kerentanan unik mereka, terutama dampak spesifiknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka akibat pandemi.. . Tujuan: Penelitian ini mengeksplorasi kesehatan psikologis dan sosial suku Badjao dan faktor-faktor yang memengaruhi mereka selama pandemi COVID-19.. . Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif eksploratif. Wawancara semi terstruktur terarah dilakukan dengan 10 responden Badjao yang dipilih secara purposif dari Barangay Bus-Bus, Jolo-Sulu, Filipina. Data dianalisis menggunakan analisis tematik.. . Hasil: Penelitian ini mengidentifikasi lima tema utama yang terkait dengan kesehatan psikososial masyarakat Badjao selama COVID-19 dan faktor-faktor yang memengaruhi. Kelimanya adalah: (1) Perasaan dan kekhawatiran, dengan kecemasan atas penularan virus dan ketidakstabilan keuangan; (2) Respons terhadap pandemi, ditandai dengan ketakutan akan kematian, kehilangan pekerjaan, dan kekhawatiran akan rawat inap; (3) Mekanisme koping, di mana masyarakat mengandalkan pengobatan tradisional, dukungan sosial, dan kepatuhan terhadap karantina; (4) Status sosial, menyoroti kerawanan pangan dan gangguan interaksi sosial; dan (5) Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan psikososial, yang berfokus pada pentingnya sistem dukungan dan akses ke informasi dan sumber daya yang akurat.. . Kesimpulan: Pandemi COVID-19 telah secara signifikan mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat Badjao, memperburuk kerentanan mereka yang ada. Masyarakat membutuhkan intervensi yang sensitif secara budaya yang menangani kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang mereka. Kolaborasi dengan unit pemerintah daerah dan pemangku kepentingan sangat penting dalam mendukung ketahanan dan kesejahteraan suku Badjao dalam krisis di masa depan.

Salah satu konsekuensi paling mencolok dari wabah COVID-19 adalah dampaknya pada status psikologis masyarakat dan keluarga Badjao, yang sebagian besar mencakup ketakutan tertular dan menyebarkan infeksi ke anggota keluarga serta kebingungan yang disebabkan oleh histeria massal.Pandemi tidak hanya mengganggu kehidupan sosial mereka, tetapi juga status ekonomi mereka.Penelitian ini merekomendasikan agar praktik klinis memprioritaskan intervensi kesehatan mental yang sensitif secara budaya yang disesuaikan dengan pengalaman unik masyarakat Badjao, dengan penekanan pada mengurangi rasa takut dan stres melalui pendekatan yang berpusat pada keluarga.Kolaborasi dengan unit pemerintah daerah dan pemangku kepentingan sangat penting dalam mendukung ketahanan dan kesejahteraan suku Badjao dalam krisis di masa depan.

Penelitian lebih lanjut dapat menggali lebih dalam mengenai bagaimana kearifan lokal dan strategi adaptasi tradisional masyarakat Badjao dapat diintegrasikan ke dalam program kesehatan mental modern. Studi longitudinal diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang pandemi terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan sosial mereka, serta efektivitas intervensi yang diterapkan. Penting juga untuk meneliti peran teknologi, seperti penggunaan platform digital, dalam memberikan dukungan psikososial yang mudah diakses dan terjangkau bagi komunitas Badjao yang seringkali terisolasi secara geografis. Penelitian di masa depan juga dapat fokus pada pengembangan instrumen penilaian psikologis yang valid dan reliabel yang disesuaikan dengan konteks budaya Badjao untuk mengukur secara akurat tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Terakhir, studi komparatif dengan kelompok masyarakat adat lainnya dapat memberikan wawasan berharga tentang strategi terbaik untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan sosial selama masa krisis kesehatan masyarakat.

  1. Indigenous Peoples, concentrated disadvantage, and income inequality in New Mexico: a ZIP code-level... jech.bmj.com/lookup/doi/10.1136/jech-2020-215055Indigenous Peoples concentrated disadvantage and income inequality in New Mexico a ZIP code level jech bmj lookup doi 10 1136 jech 2020 215055
  2. Challenges Faced by Digital Immigrant Nurse Educators in Adopting Flexible Learning Options During the... doi.org/10.32598/jccnc.9.4.571.2Challenges Faced by Digital Immigrant Nurse Educators in Adopting Flexible Learning Options During the doi 10 32598 jccnc 9 4 571 2
  3. Psychosocial Health of the Badjao People During COVID-19 in Jolo, Philippines: An Exploratory Study |... ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/55968Psychosocial Health of the Badjao People During COVID 19 in Jolo Philippines An Exploratory Study ejournal undip ac index php medianers article view 55968
  4. The Administrative Capability of the Barangay Governments in the Municipality of Jolo, Philippines |... journalsocialsciences.com/index.php/oaijss/article/view/56The Administrative Capability of the Barangay Governments in the Municipality of Jolo Philippines journalsocialsciences index php oaijss article view 56
File size361.69 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test