MARANATHAMARANATHA

Journal of Medicine and HealthJournal of Medicine and Health

Komposisi tubuh merupakan distribusi dari lemak, air, tulang, otot, kulit, dan jaringan tanpa lemak lain yang menyusun tubuh manusia. Pergeseran komposisi tubuh dengan adanya peningkatan lemak dan penurunan massa otot berkontribusi terhadap disregulasi metabolisme sehingga meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2. Walaupun beberapa penelitian sebelumnya melaporkan adanya perubahan pada komposisi tubuh sesuai dengan usianya, korelasi antara lemak tubuh dan massa otot terhadap kadar gula darah sewaktu pada usia dewasa muda belum diungkapkan dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lemak tubuh dan massa otot terhadap kadar gula darah sewaktu pada populasi dewasa muda. Pada studi potong lintang ini, 296 mahasiswa kedokteran berusia 19–24 tahun diukur body fat dan massa otot dengan alat Bioelectrical Impedance Analysis sedangkan kadar gula darah sewaktu diukur dengan glukometer. Hasil analisis korelasi Spearman (p<0,05) menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara lemak tubuh (r=0,133, p=0,022) dan rasio lemak terhadap otot (r=0,131, p=0,024), sementara massa otot menunjukkan hubungan negatif (r=–0,130, p=0,026) terhadap gula darah sewaktu. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat hubungan korelasi yang signifikan pada laki-laki, tetapi tidak pada perempuan. Tingkat lemak tubuh yang tinggi dan massa otot yang rendah berhubungan dengan gula darah sewaktu pada usia dewasa muda terutama pada pria.

Kami menemukan korelasi positif lemah yang signifikan untuk lemak tubuh dan rasio lemak terhadap massa otot, sedangkan untuk massa otot menunjukkan korelasi negatif.Berdasarkan jenis kelamin, korelasi antara komposisi tubuh dan glukosa darah acak signifikan pada pria tetapi tidak pada wanita.Hal ini menyarankan bahwa korelasi yang berbeda secara signifikan antara jenis kelamin dipengaruhi oleh hormon dan metabolisme lipid.

Sebagai kelanjutan dari penelitian ini yang menunjukkan keterbatasan seperti proporsi laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang, kurangnya pengukuran aktivitas fisik, dan metode pelaporan waktu makan secara subjektif, penelitian lanjutan dapat fokus pada studi longitudinal untuk mengamati bagaimana perubahan komposisi tubuh seiring waktu memengaruhi kadar gula darah acak pada remaja usia 19-24 tahun dengan proporsi gender yang lebih seimbang. Selain itu, sebuah studi eksperimental bisa mengeksplorasi apakah intervensi olahraga teratur atau diet dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi lemak tubuh untuk mencegah peningkatan gula darah, dengan mengukur aktivitas fisik secara objektif menggunakan akselerometer. Akhirnya, penelitian baru yang menggunakan metode pemantauan makan harian dengan aplikasi digital atau wawancara mendalam dapat diteliti untuk memahami bagaimana pola makan dan waktu makan yang tepat berinteraksi dengan komposisi tubuh dalam mengatur kadar gula darah, terutama pada mahasiswa kedokteran yang sering memiliki jadwal sibuk. Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, penelitian lanjutan bisa memberikan wawasan lebih mendalam tentang pencegahan diabetes melalui gaya hidup sehari-hari.

  1. The Correlation of Body Composition with Random Blood Glucose in Young Adult Medical Students at Pelita... doi.org/10.28932/jmh.v7i2.11930The Correlation of Body Composition with Random Blood Glucose in Young Adult Medical Students at Pelita doi 10 28932 jmh v7i2 11930
File size161.34 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test