GMPIONLINEGMPIONLINE
Jurnal Pendidikan Indonesia GemilangJurnal Pendidikan Indonesia GemilangGender merupakan perbedaan karakteristik antara perempuan dan laki‑laki yang terbentuk dari budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak masa kanak‑kanak. Karakteristik gender menimbulkan gagasan bahwa pria harus bersifat maskulin dan wanita harus bersifat feminin. Keberadaan stereotip peran gender secara budaya menyebabkan seseorang yang memiliki profesi berlawanan dengan gender dianggap tidak pantas. Misalnya, penari laki‑laki dianggap tidak maskulin karena pandangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana penari laki‑laki mempertahankan identitasnya sebagai pria dan maskulin melalui persepsi sosial, tipe maskulinitas masing‑masing subjek, serta alasan responden memilih profesi penari. Metode penelitian yang digunakan merupakan studi kualitatif berupa wawancara dan observasi terhadap tiga responden pria yang bekerja sebagai pekerja derek. Landasan teori mengacu pada Tuncay yang menyatakan maskulinitas dapat didefinisikan secara sosial sebagai cara menjadi pria yang terdiri dari sebelas elemen. Tipe maskulinitas menggunakan empat konfigurasi dalam hierarki maskulinitas serta pendekatan teori pembelajaran khusus dalam pemilihan karier oleh Krumboltz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden tetap menunjukkan maskulinitasnya tanpa terpengaruh oleh profesi yang dipilih. Bagi responden, menjadi menarik adalah sesuai keinginan mereka. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa prediksi sosial tidak selalu memengaruhi tingkat maskulinitas atau femininitas seseorang. Oleh karena itu, dalam konsep pendidikan keluarga, pengenalan profesi tidak hanya mencakup pencapaian akademik tetapi juga meliputi sosialisasi nilai untuk pengembangan konsep diri dan kepribadian. Pentingnya pendidikan keluarga dalam memperkenalkan identitas gender dan peran pada anak merupakan upaya agar tidak terpengaruh stereotip peran gender yang berlaku di masyarakat, melainkan memperhatikan kebutuhan anak dalam pengembangan diri dan kepribadian.
Maskulinitas ketiga subjek penari laki‑laki tetap terlihat melalui penampilan, perilaku, dan nilai‑nilai yang sesuai dengan pria, tanpa dipengaruhi oleh profesinya.subjek pertama menunjukkan maskulinitas hagemonik, sementara R dan A termasuk maskulinitas kompilit.Faktor‑faktor yang memengaruhi pilihan karier meliputi kondisi/kejadian (W dan A) serta faktor genetik/warisan keluarga (R), menunjukkan bahwa profesi tidak selalu mengubah tingkat maskulinitas atau femininitas seseorang.Oleh karena itu, pendidikan keluarga dalam memperkenalkan profesi harus mencakup nilai sosial serta akademik untuk mengembangkan konsep diri, kepribadian, dan identitas gender anak, agar tidak terpengaruh stereotip peran gender masyarakat.
Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana program pendidikan keluarga yang secara sistematis mengintegrasikan nilai‑nilai gender non‑stereotip memengaruhi perkembangan identitas gender anak sejak usia dini, dengan mengukur perubahan persepsi diri dan pilihan karier pada periode longitudinal. Selain itu, studi komparatif antara penari laki‑laki yang menggeluti tarian tradisional (seperti Reog) dan tarian modern dapat mengidentifikasi perbedaan konfigurasi maskulinitas serta faktor sosial‑kultural yang memperkuat atau melemahkan stereotip gender dalam konteks seni pertunjukan. Selanjutnya, penelitian kualitatif yang memfokuskan pada peran media sosial dalam membentuk citra maskulinitas penari laki‑laki dapat mengungkap mekanisme penyebaran standar kecantikan, aspirasi karier, dan dampaknya terhadap kesejahteraan psikologis para penari, serta memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendukung representasi yang lebih inklusif. Dengan menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, ketiga arah penelitian tersebut diharapkan dapat memperkaya literatur tentang interaksi antara pendidikan keluarga, budaya tari, dan konstruksi maskulinitas, serta memberikan dasar empiris bagi pembuat kebijakan dalam merancang program yang mendukung kesetaraan gender di bidang seni.
- Analisis Peran Gender dalam Pengasuhan Anak pada Keluarga Etnis Jawa dan Sunda di Wilayah Perbatasan... jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis/article/view/15568Analisis Peran Gender dalam Pengasuhan Anak pada Keluarga Etnis Jawa dan Sunda di Wilayah Perbatasan jurnal unimed ac 2012 index php jupiis article view 15568
- IDENTITAS DAN PERAN GENDER PADA MASYARAKAT SUKU BUGIS | Nurohim | SOSIETAS. identitas peran gender masyarakat... ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/view/12499IDENTITAS DAN PERAN GENDER PADA MASYARAKAT SUKU BUGIS Nurohim SOSIETAS identitas peran gender masyarakat ejournal upi edu index php sosietas article view 12499
| File size | 262.89 KB |
| Pages | 22 |
| Short Link | https://juris.id/p-1tl |
| Lookup Links | Google ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu |
| DMCA | Report |
Related /
RCSDEVELOPMENTRCSDEVELOPMENT Namun, banyak siswa belum sepenuhnya menyadari potensi diri mereka dan kesulitan merumuskan minat secara spesifik. Kegiatan ini juga mengungkap peran kuatNamun, banyak siswa belum sepenuhnya menyadari potensi diri mereka dan kesulitan merumuskan minat secara spesifik. Kegiatan ini juga mengungkap peran kuat
GMPIONLINEGMPIONLINE Namun, masih diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara mengelola sampah secara tepat dan penerapannya. Pemahaman calon guru biologi mengenaiNamun, masih diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara mengelola sampah secara tepat dan penerapannya. Pemahaman calon guru biologi mengenai
GMPIONLINEGMPIONLINE Kami menggunakan empat komponen argumentasi ilmiah: kemampuan siswa untuk membuat klaim dan jaminan, kemampuan siswa untuk membangun argumen tandingan,Kami menggunakan empat komponen argumentasi ilmiah: kemampuan siswa untuk membuat klaim dan jaminan, kemampuan siswa untuk membangun argumen tandingan,
GMPIONLINEGMPIONLINE Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep protista di kelas eksperimen setelah penerapan model discovery learning (̅ = 43. 2)Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep protista di kelas eksperimen setelah penerapan model discovery learning (̅ = 43. 2)
GMPIONLINEGMPIONLINE Media pembelajaran poster dikatakan baik jika mencakup keterbacaan, keterlihatan, keterbacaan, dan komposisi (Pauwels, 2015). Dalam pembelajaran biologi,Media pembelajaran poster dikatakan baik jika mencakup keterbacaan, keterlihatan, keterbacaan, dan komposisi (Pauwels, 2015). Dalam pembelajaran biologi,
GMPIONLINEGMPIONLINE Partisipan dalam penelitian ini adalah 21 calon guru dari daerah Serang, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. HasilPartisipan dalam penelitian ini adalah 21 calon guru dari daerah Serang, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hasil
GMPIONLINEGMPIONLINE Proses pembelajaran daring meninggalkan banyak masalah dalam pelaksanaannya. Salah satu masalah adalah ketidaksiapan guru dalam mengelola stres akibatProses pembelajaran daring meninggalkan banyak masalah dalam pelaksanaannya. Salah satu masalah adalah ketidaksiapan guru dalam mengelola stres akibat
GMPIONLINEGMPIONLINE Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kreativitas mahasiswa dalam menyusun laporan proyek. Keterampilan berpikir kreatif tersebut dikembangkan melaluiTujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kreativitas mahasiswa dalam menyusun laporan proyek. Keterampilan berpikir kreatif tersebut dikembangkan melalui
Useful /
ONERESEARCHONERESEARCH Akhirnya bertujuan untuk menjelaskan dampak pembelajaran menulis berbasis TPACK dengan media Nearpod pada siswa sebagai integrasi pembelajaran di era masyarakatAkhirnya bertujuan untuk menjelaskan dampak pembelajaran menulis berbasis TPACK dengan media Nearpod pada siswa sebagai integrasi pembelajaran di era masyarakat
RCSDEVELOPMENTRCSDEVELOPMENT Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani sayur di Desa Janti, Kabupaten Kediri, melalui workshop pembuatanKegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani sayur di Desa Janti, Kabupaten Kediri, melalui workshop pembuatan
GMPIONLINEGMPIONLINE Dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika pada konsep integral bagi siswaDapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika pada konsep integral bagi siswa
GMPIONLINEGMPIONLINE Regulasi emosi remaja dengan orang tua tunggal belum terbentuk dengan sempurna karena remaja masih belum dapat mengatasi masalah emosi yang dialami. ImplikasiRegulasi emosi remaja dengan orang tua tunggal belum terbentuk dengan sempurna karena remaja masih belum dapat mengatasi masalah emosi yang dialami. Implikasi