IKMEDIAIKMEDIA
Jurnal Ilmu Sosial dan HumanioraJurnal Ilmu Sosial dan HumanioraPengembangan wilayah Merauke dimulai dengan pemekaran pertama pada tahun 2002 dan pemekaran terakhir pada tahun 2006. Pemekaran ini dilakukan agar pemerintah dapat mengelola wilayah administrasinya secara optimal dan efisien, serta sebagai upaya untuk memulai pembangunan di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara perkembangan wilayah dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Merauke. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan data yang bersifat historis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemekaran wilayah berdampak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Merauke, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, maupun pendapatan.
Pemekaran wilayah dan kebijakan otonomi khusus menjadi pendorong utama perkembangan sosial ekonomi di Kabupaten Merauke.Perkembangan signifikan mulai terlihat setelah tahun 2005 melalui berbagai program pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan produksi sektor pertanian melalui program MIRE dan MIFEE.Sektor pertanian dan subsektornya tetap menjadi fondasi utama perekonomian masyarakat Merauke selama periode 2005-2014.
Pertama, perlu diteliti bagaimana efektivitas distribusi dana otonomi khusus terhadap pemerataan akses pendidikan di wilayah terpencil Kabupaten Merauke, mengingat pembangunan fasilitas pendidikan cenderung terpusat di distrik ibu kota. Kedua, penting untuk mengkaji dampak ekologis dan sosial dari ekspansi program MIFEE terhadap masyarakat adat dan ketersediaan lahan pertanian tradisional, agar pembangunan tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan hak-hak lokal. Ketiga, diperlukan penelitian tentang transformasi struktur ekonomi di Merauke dengan fokus pada potensi pengembangan sektor perikanan air tawar berbasis teknologi sederhana, mengingat potensi ini masih kurang dimanfaatkan meskipun daerah ini kaya akan sumber daya perairan darat. Studi-studi ini akan melengkapi temuan penelitian sebelumnya dengan mengeksplorasi aspek berkelanjutan, keseimbangan pembangunan, serta pemberdayaan ekonomi lokal yang lebih merata.
| File size | 835.23 KB |
| Pages | 11 |
| Short Link | https://juris.id/p-1qI |
| Lookup Links | Google ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu |
| DMCA | Report |
Related /
SPPSPP Kegiatan ini melibatkan 49 siswa SMA yang terdiri dari organisasi kesiswaan seperti anggota OSIS, PMR, PIK-R dan Unit Kegiatan Siswa lainnya. Metode penyuluhanKegiatan ini melibatkan 49 siswa SMA yang terdiri dari organisasi kesiswaan seperti anggota OSIS, PMR, PIK-R dan Unit Kegiatan Siswa lainnya. Metode penyuluhan
IKMEDIAIKMEDIA Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai implementasi budaya 5-S dan metode guru dalam membiasakannya pada siswa SDN Asemrowo II/63Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai implementasi budaya 5-S dan metode guru dalam membiasakannya pada siswa SDN Asemrowo II/63
HIPKIN JATENGHIPKIN JATENG Data sekunder diambil dari buku panduan model pembelajaran ABCD5E, artikel ilmiah dari jurnal nasional dan internasional, serta video webinar yang diselenggarakanData sekunder diambil dari buku panduan model pembelajaran ABCD5E, artikel ilmiah dari jurnal nasional dan internasional, serta video webinar yang diselenggarakan
HIPKIN JATENGHIPKIN JATENG Hasil menunjukkan bahwa Kurikulum 1976 memberikan kejelasan struktur dan tujuan belajar, namun cenderung membatasi kreativitas dan partisipasi siswa, sementaraHasil menunjukkan bahwa Kurikulum 1976 memberikan kejelasan struktur dan tujuan belajar, namun cenderung membatasi kreativitas dan partisipasi siswa, sementara
UNPASUNPAS Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah seratus UMKM Kuliner di Kota Bandung. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik samplingResponden yang terlibat dalam penelitian ini adalah seratus UMKM Kuliner di Kota Bandung. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling
IKMEDIAIKMEDIA Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitianMetode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian
IKMEDIAIKMEDIA Data yang digunakan berupa analisis isi buku yang diteliti dibandingkan dengan buku sumber. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik analisis terhadapData yang digunakan berupa analisis isi buku yang diteliti dibandingkan dengan buku sumber. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik analisis terhadap
IKHAFIIKHAFI Penulis akan menguraikan bagaimana proses menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). HasilPenulis akan menguraikan bagaimana proses menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Hasil
Useful /
SPPSPP Implikasi dari temuan ini adalah perlunya penyuluhan dan pelatihan yang lebih intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilanImplikasi dari temuan ini adalah perlunya penyuluhan dan pelatihan yang lebih intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan
HIPKIN JATENGHIPKIN JATENG Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan Kurikulum 1947 dan Kurikulum 1964 dalam konteks sejarah pendidikan di Indonesia. KurikulumPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan Kurikulum 1947 dan Kurikulum 1964 dalam konteks sejarah pendidikan di Indonesia. Kurikulum
HIPKIN JATENGHIPKIN JATENG Kurikulum 1994 memberikan dasar yang kuat dalam hal keseragaman nasional dan pengendalian kualitas, tetapi gagal memberikan fleksibilitas yang diperlukanKurikulum 1994 memberikan dasar yang kuat dalam hal keseragaman nasional dan pengendalian kualitas, tetapi gagal memberikan fleksibilitas yang diperlukan
STIK SAMSTIK SAM Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama menderita diabetes mellitus tipe II merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko kegagalan pengendalian,Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama menderita diabetes mellitus tipe II merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko kegagalan pengendalian,