UMMUMM

Legality : Jurnal Ilmiah HukumLegality : Jurnal Ilmiah Hukum

Sasaran pembangunan maritim dan kelautan sangat realistis mengingat posisi Indonesia secara geografis sangat strategis dan memiliki keunggulan komparatif karena sangat dekat dengan pasar dunia. Di sisi lain, Indonesia yang berada di daerah tropis dengan ribuan pulau memiliki kekayaan dan potensi sumberdaya maritim dan kelautan yang sangat besar. Kesadaran akan perlindungan dan pelestarian lingkungan laut mulai tumbuh di kalangan negara-negara peserta konvensi, terutama menyangkut eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam yang dilakukan secara besar-besaran di lingkungan laut. Terutama untuk wilayah laut yang masih bersengketa, kegiatan power of sharing merupakan pembagian sumber daya kelautan dengan perjanjian Joint eksploitation maka masalah yang semula potensial sebagai sumber konflik, diubah dan diarahkan menjadi sumber kerjasama. Kerjasama tersebut pada umumnya meliputi eksplorasi, eksploitasi, dan pembagian keuntungan yang diperoleh dari eksploitasi sumber daya alam di kawasan tersebut bagi para pihak.

Salah satu unsur keberhasilan pembangunan adalah mengelola sumber daya yang tersedia untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin.Walaupun tersedia banyak sumber daya, apabila tidak mampu dikelola apalagi tidak dikelola dengan baik maka kemajuan negara yang bersangkutan akan terhambat.Pembagian hak sumber daya kelautan Indonesia dengan negara lain di wilayah perbatasan baru dapat dilakukan Indonesia jika penentuan batas-batas teritorial kelautan antar negara telah diselesaikan, iptek pengelolan sumber daya hayati laut telah teroptimalkan, serta kelembagaan manajemen kelautan telah terintegrasi dan terkoordinasi kuat.

Untuk mengembangkan konsep power of sharing lebih lanjut, penelitian selanjutnya bisa mengeksplorasi bagaimana implementasi perjanjian joint exploitation di wilayah perbatasan laut Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina, khususnya dalam mengatasi tumpang tindih klaim wilayah yang masih ada. Selain itu, studi bisa difokuskan pada pertanyaan apakah kerjasama eksplorasi dan eksploitasi sumber daya hayati laut dapat secara efektif mengurangi konflik sambil menjaga keberlanjutan lingkungan, dengan memeriksa kasus-kasus historis di kawasan Asia Tenggara. Akhirnya, arah penelitian baru yang menarik adalah menyelidiki peran kelembagaan manajemen kelautan terintegrasi dalam mendukung pembagian keuntungan yang adil, misalnya bagaimana optimalisasi iptek pengelolaan sumber daya hayati dapat memperkuat negosiasi bilateral untuk menghindari eksploitasi berlebihan dan memastikan manfaat bagi masyarakat pesisir.

File size257 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test