POLTEKKES JAYAPURAPOLTEKKES JAYAPURA
gema kesehatangema kesehatanPrevalensi kurang energi kronik (KEK) pada wanita usia subur (WUS) di Indonesia cukup tinggi. Salah satu faktor utama risiko KEK pada WUS adalah keragaman konsumsi pangan dalam kategori rendah. Berbagai instrumen digunakan dalam kajian keragaman konsumsi pangan, salah satu di antaranya adalah skor Minimum Dietary Diversity Women (MDDW). Skor MDDW merupakan indikator yang direkomendasikan oleh FAO untuk menyediakan data secara komprehensif terkait keragaman konsumsi pangan masyarakat yang diwujudkan dalam keragaman konsumsi pangan. Keterbatasan laporan-laporan kajian terkait keragaman konsumsi pangan pada kelompok tertentu, khususnya WUS dengan risiko KEK, serta hasil kajian terkait keragaman konsumsi pangan yang inkonsisten, mendorong dilakukannya studi sebagai upaya penyediaan informasi berbasis bukti. Studi ini bertujuan mengkaji keragaman konsumsi pangan pada WUS yang berisiko KEK. Jenis penelitian menggunakan observasional dengan desain Crossectional. Responden merupakan WUS berusia 19-23 tahun dengan kategori lingkar lengan atas (LiLA) < 23,5 cm. Analisis skor MDDW dikumpulkan menggunakan Recall 24-hour. Analisis deskriptif digunakan dalam studi ini dengan penyajian data skor MDDW sebagai frekuensi dan persentase. Alat bantu analisis data menggunakan program SPSS 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor MDDW WUS tertinggi berada pada skor 6 dengan persentase 31,4%. Keseluruhan responden (100%) mengonsumsi kelompok makanan pokok seperti serealia dan umbi-umbian, sebesar 88,6% mengonsumsi kelompok sayuran lainnya, dan 85,7% mengonsumsi kelompok daging. Konsumsi terendah berada pada kelompok kacang- kacangan dan kacang polong yaitu sebesar 15,3%. Sebanyak 30% responden memiliki skor MDDW kategori tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa MDDW pada kelompok WUS yang berisiko KEK mengonsumsi makanan pokok dan kelompok pangan sayur lainnya. Sebagian besar responden memiliki keragaman pangan yang tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa skor MDDW pada kelompok wanita usia subur yang berisiko KEK mengonsumsi makanan pokok dan kelompok pangan sayur lainnya.Sebagian besar responden memiliki keragaman pangan yang tinggi.
Penelitian lanjutan dapat menyelidiki apakah intervensi pendidikan gizi yang fokus pada peningkatan konsumsi kelompok pangan bernutrisi seperti kacang-kacangan dan buah-buahan dapat mengurangi risiko keberlanjutan KEK pada wanita usia subur di daerah pedesaan. Selain itu, apakah studi longitudinal dapat mengungkap dinamika keragaman konsumsi pangan dari waktu ke waktu pada kelompok wanita usia subur berisiko KEK, dengan melibatkan faktor sosial ekonomi yang memengaruhi. Lebih lanjut, penelitian dapat mengeksplorasi perbandingan keragaman pangan antar wilayah berbeda di Indonesia untuk mengidentifikasi pola regional yang memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Dengan mengintegrasikan data dari survei nasional, apakah penelitian dapat mengembangkan model prediktif untuk mengantisipasi risiko KEK berdasarkan pola konsumsi harian. Akhirnya, studi eksperimental dapat menilai dampak kombinasi program nutrisi dan olahraga terhadap peningkatan skor MDDW pada wanita usia subur.
| File size | 237.12 KB |
| Pages | 9 |
| Short Link | https://juris.id/p-1mv |
| DMCA | Report |
Related /
IAIN BONEIAIN BONE Penelitian ini menerapkan metode asosiatif kausal, yaitu pendekatan yang menyelidiki keterkaitan antar variabel serta menguji hipotesis yang telah dirancang.Penelitian ini menerapkan metode asosiatif kausal, yaitu pendekatan yang menyelidiki keterkaitan antar variabel serta menguji hipotesis yang telah dirancang.
IAIN BONEIAIN BONE Besar pengaruh fluktuasi harga terhadap daya beli pedagang sembako muslim adalah 32,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasukBesar pengaruh fluktuasi harga terhadap daya beli pedagang sembako muslim adalah 32,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk
HTPHTP Hasil analisis memperlihatkan adanya hubungan antara faktor predisposisi yaitu tingkat pendidikan (p-value 0,002), pengetahuan (p-value 0,000), persepsiHasil analisis memperlihatkan adanya hubungan antara faktor predisposisi yaitu tingkat pendidikan (p-value 0,002), pengetahuan (p-value 0,000), persepsi
KARYAKESEHATANKARYAKESEHATAN Kerjasama antara sekolah, puskesmas, dan kader dokter gigi kecil menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).Kerjasama antara sekolah, puskesmas, dan kader dokter gigi kecil menjadi kunci keberhasilan dan keberlanjutan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
KARYAKESEHATANKARYAKESEHATAN Akibatnya, kerongkongan mengalami iritasi. Padatnya aktivitas masyarakat seringkali menyebabkan terganggunya pola makan, sehingga membutuhkan keteraturanAkibatnya, kerongkongan mengalami iritasi. Padatnya aktivitas masyarakat seringkali menyebabkan terganggunya pola makan, sehingga membutuhkan keteraturan
ITSCIENCEITSCIENCE Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhirIndonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir
POLTEKKES JAYAPURAPOLTEKKES JAYAPURA Pelayanan keperawatan yang diberikan secara holistik berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien rawat inap. Perawat perlu mempertahankan pendekatanPelayanan keperawatan yang diberikan secara holistik berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien rawat inap. Perawat perlu mempertahankan pendekatan
POLTEKKES PALEMBANGPOLTEKKES PALEMBANG Saat ini pelayanan KB di rumah sakit hanya 7,1% padahal banyak peserta JKN memilih melahirkan di RS Pemerintah. Keikutsertaan KB oleh pasangan usia suburSaat ini pelayanan KB di rumah sakit hanya 7,1% padahal banyak peserta JKN memilih melahirkan di RS Pemerintah. Keikutsertaan KB oleh pasangan usia subur
Useful /
IAIN BONEIAIN BONE Hal tersebut karena dalam struktur organisasi perusahaan, wewenang dan tanggung jawab perusahaan belum diterapkan di seluruh tingkatan organisasi sepertiHal tersebut karena dalam struktur organisasi perusahaan, wewenang dan tanggung jawab perusahaan belum diterapkan di seluruh tingkatan organisasi seperti
HTPHTP Survei dilakukan pada 238 responden dari komunitas PETA-TB di Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Data dianalisis menggunakan SEM-PLS melalui R-Studio. HasilSurvei dilakukan pada 238 responden dari komunitas PETA-TB di Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Data dianalisis menggunakan SEM-PLS melalui R-Studio. Hasil
HTPHTP Teknik pengambilan sampel adalah Accidental sampling. Analisis data dengan uji korelasi Pearson dengan Confidence Interval 95%. Sebanyak 50% respondenTeknik pengambilan sampel adalah Accidental sampling. Analisis data dengan uji korelasi Pearson dengan Confidence Interval 95%. Sebanyak 50% responden
BERUGAKBACABERUGAKBACA Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi e-learning meningkatkan proses belajar mengajar peserta pertukaran pelajar ini 2. Hal ini didukung denganHasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi e-learning meningkatkan proses belajar mengajar peserta pertukaran pelajar ini 2. Hal ini didukung dengan