POLMEDPOLMED

Jurnal Ilmiah Tenaga ListrikJurnal Ilmiah Tenaga Listrik

Listrik merupakan kebutuhan pokok manusia dimana semua aktifitas manusia selalu bergantung pada listrik.. Pada PT Unilever Oleochemical Indonesia memiliki dua sumber sebagai penyedia energi listrik yaitu Combine Heat and Power (CHP) sebagai penyedia energi listrik utama dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia energi listrik back up saat CHP mengalami gangguan yang menyebabkan CHP harus shut down. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu terputusnya jaringan listrik dapat menyebabkan black out (padam total). Maka, digunakan Uninteruptible Power Supplay (UPS) sebagai pemasok energi listrik alternatif untuk mengantisipasi pemadaman listrik secara tiba‑tiba sembari menunggu diaktifkannya atau proses sinkronisasi dari CHP ke PLN. UPS adalah suatu sistem yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC lalu menjadi AC. perubahan melewati beberapa tahap, Pada tahap pertama, input suplai tegangan AC diubah menjadi DC oleh rectifier (saat tidak terjadi gangguan di sumber, pada rectifier terjadi proses charge untuk mengisi daya pada baterai) dan pada langkah selanjutnya inverter mengubah tegangan DC menjadi AC. Berdasarkan data parameter pada UPS DB 1, UPS mampu memberikan daya kepada beban selama 1,4 jam (maksimum). Beban UPS di plant soap and dove sebesar 63,65 % (terpakai 254,6 KVA dari 400 kVA), masih dapat dilakukan penambahan beban yang lebih lagi, Semakin besar kapasitas baterai dalam sebuah UPS maka UPS akan mampu mensuplai tenaga lebih lama dari pada UPS dengan kapasitas yang lebih kecil. Laporan ini fokus membahas lama UPS dapat nge back up beban critical pada plant soap and dove tanpa generator yang di lakukan dengan menggunakan metode observasi di lapangan.

UPS yang digunakan di PT Unilever Oleochemical Indonesia menggunakan sumber listrik primernya adalah CHP sedangkan sumber listrik sekundernya berasal dari PLN, dan UPS mode online memberikan tingkat proteksi tertinggi bagi beban critical.UPS pada perusahaan memiliki tiga kondisi operasi yaitu normal, emergency, dan bypass, yang mempengaruhi cara sistem beralih saat terjadi gangguan.Dengan 4 bank baterai berkapasitas 240 Ah dan tegangan 12 V, UPS dapat menyalurkan daya kepada beban 247 kW selama 1,4–1,6 jam, sementara load pada UPS mencapai 63,65 % dari kapasitas 400 kVA.

Mengambil dari temuan artikel ini, beberapa arah penelitian lanjutan yang dapat dipertimbangkan adalah: 1) Menilai kinerja UPS saat terjadi variasi beban dinamis yang tinggi, sehingga dapat mengetahui batas toleransi beban pada sistem saat peralihan antara CHP dan PLN. 2) Membandingkan biaya investasi dan penghematan energi antara UPS dengan kapasitas baterai standar dan UPS dengan baterai berkapasitas lebih tinggi; analisis cost‑benefit ini akan membantu perusahaan memutuskan ukuran UPS optimal sesuai kebutuhan beban. 3) Mempelajari integrasi sistem energi terbarukan, seperti panel surya, di dalam jaringan UPS, untuk mengurangi ketergantungan pada PLN dan menambah keandalan suplai energi selama periode gangguan. Dengan ketiga area penelitian ini, PT Unilever Oleochemical dapat meningkatkan ketahanan operasional plant Dove and Soap sekaligus memperkirakan potensi pengurangan biaya energi dan emisi.

  1. #efisiensi energi listrik#efisiensi energi listrik
Read online
File size405.14 KB
Pages6
Short Linkhttps://juris.id/p-1ko
DMCAReport

Related /

ads-block-test