UAJMUAJM

JManagERJManagER

Pengangguran menjadi masalah yang dihadapi hampir setiap negara dan jumlahnya terus meningkat selama beberapa dekade; pandemi Covid-19 turut memperburuk situasi ini. Penelitian ini menelaah interaksi kompleks antara minat berwirausaha di bidang kesehatan dan kurikulum pendidikan kewirausahaan melalui kajian literatur sistematis. Hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan mampu membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir kewirausahaan mahasiswa kesehatan, sehingga meningkatkan motivasi mereka memilih berwirausaha sebagai karier. Telaah ini memperkuat pemahaman bahwa kewirausahaan di sektor kesehatan memiliki peran strategis dalam mengurangi pengangguran dan menyiapkan tenaga profesional yang adaptif menghadapi tantangan krisis global.

Pendidikan kewirausahaan kesehatan mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk memilih berwirausaha sebagai karier melalui pembentukan sikap, kreativitas, dan inovasi.Kurikulum yang menggabungkan pengetahuan, pengalaman praktisi, serta kesempatan mencoba membuka usaha nyata terbukti efektif membangun jiwa kewirausahaan.Untuk memaksimalkan dampaknya, pemerintah dan perguruan tinggi perlu menyusun metode pengajaran, kompetensi dosen, dan alokasi waktu studi yang memadai sehingga mahasiswa kesehatan siap menjadi wirausaha mandiri yang tangguh di dunia kerja.

Berdasarkan keterbatasan literatur yang berfokus pada hubungan langsung antara dampak pandemi dan minat berwirausaha mahasiswa kesehatan, serta pentingnya pengalaman praktis dalam kurikulum, disarankan tiga ide penelitian lanjutan. Studi longitudinal berbasis kelas eksperimen dapat meneliti apakah program inkubator kewirausahaan kesehatan yang dirancang khusus—dengan simulasi bisnis, mentor praktisi, dan pendanaan seed money—secara signifikan meningkatkan jumlah mahasiswa yang benar-benar mendirikan usaha dalam dua tahun setelah lulus. Penelitian komparatif antar daerah dapat menguji efektivitas model kewirausahaan berbasis komunitas, misalnya klinik herbal atau layanan home care yang dikelola mahasiswa secara berkelompok, untuk melihat perbedaan kelangsungan usaha di wilayah urban dan rural. Terakhir, pendekatan kuantitatif kuesioner plus wawancara mendalam perlu mengembangkan instrumen pengukuran faktor psikologis seperti toleransi terhadap ketidakpastian dan efikasi diri kewirausahaan pada mahasiswa kesehatan, sehingga diperoleh profil prediktif yang valid untuk merancang kurikulum yang lebih personal di masa mendatang.

  1. International Journal of Frontiers in Medicine | Francis Academic Press. journal frontiers medicine francis... doi.org/10.25236/IJFMInternational Journal of Frontiers in Medicine Francis Academic Press journal frontiers medicine francis doi 10 25236 IJFM
  1. #wirausaha mahasiswa#wirausaha mahasiswa
Read online
File size300.01 KB
Pages10
Short Linkhttps://juris.id/p-1k0
DMCAReport

Related /

ads-block-test