MARANATHAMARANATHA

Journal of Medicine and HealthJournal of Medicine and Health

Self directed learning (SDL) merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat motivasi diri, kesiapan penerapan SDL pada mahasiswa kedokteran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif pada kelompok mahasiswa tahun pertama dan kelompok mahasiswa kepaniteraan. Penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) dan SDL Readiness Scale (SDLRS). Responden dipilih dengan total sampling. Penelitian kualitatif dilakukan menggunakan Focus Group Discussion (FGD) pada mahasiswa dan tutor/preseptor. Informan dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian kuantitatif mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa kedokteran memiliki motivasi diri yang cukup baik tetapi dengan kesiapan penerapan SDL yang rendah. Nilai rerata kesiapan penerapan SDL pada kedua kelompok penelitian tidak berbeda bermakna. Penelitian kualitatif mengidentifikasi empat faktor yang berperan besar dalam kesiapan penerapan SDL mahasiswa yaitu karakteristik mahasiswa, proses pembelajaran, peran tutor/preseptor dan sarana penunjang pembelajaran.Kesiapan penerapan SDL pada kelompok mahasiswa tahun pertama dan mahasiswa kepaniteraan tidak berbeda. Faktor yang berperan dalam kesiapan penerapan SDL pada mahasiswa yaitu karakteristik mahasiswa yang belum siap, proses pembelajaran yang tidak optimal, peran tutor/preseptor yang kurang mendukung dan sarana penunjang pembelajaran tidak adekuat.

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai kesiapan Self-Directed Learning (SDL) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, di mana persepsi terhadap penerapan SDL sangat bervariasi, motivasi diri tergolong cukup baik, namun kesiapan penerapan SDL masih rendah.Terdapat faktor eksternal yang berperan penting dalam penerapan SDL, yaitu suasana kondusif di lingkungan pembelajaran, baik di kampus maupun di rumah sakit pendidikan.Studi kualitatif mengungkapkan bahwa karakteristik mahasiswa yang belum siap, proses tutorial atau preceptorship yang tidak optimal, sistem penilaian ujian yang belum sesuai, lingkungan pembelajaran yang tidak kondusif, jadwal akademik yang padat, serta sarana penunjang pembelajaran yang belum memadai menjadi faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan penerapan SDL.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi lebih dalam mengenai efektivitas intervensi yang dirancang khusus untuk meningkatkan kesiapan SDL mahasiswa kedokteran, misalnya melalui pelatihan keterampilan belajar mandiri yang terintegrasi dengan kurikulum. Selain itu, studi komparatif dapat dilakukan untuk menganalisis perbedaan kesiapan SDL antara mahasiswa dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, misalnya antara lulusan SMA dengan kurikulum yang berbeda atau mahasiswa yang memiliki pengalaman organisasi yang relevan. Guna pemahaman yang lebih komprehensif, studi longitudinal diperlukan untuk melacak perkembangan kemampuan SDL mahasiswa selama masa studi mereka, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi lintasan perkembangan tersebut, seperti perubahan motivasi, pengalaman belajar, dan dukungan dosen. Penelitian juga dapat dilakukan untuk menguji hubungan antara kesiapan SDL dengan hasil pembelajaran klinis mahasiswa kedokteran, seperti kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, dan melakukan praktik berbasis bukti. Lebih lanjut, eksplorasi terhadap peran teknologi dalam meningkatkan kesiapan SDL juga layak dilakukan, misalnya melalui pengembangan platform pembelajaran daring adaptif atau penggunaan simulasi virtual untuk melatih keterampilan klinis.

  1. #mahasiswa kedokteran#mahasiswa kedokteran
  2. #mahasiswa fakultas teknik#mahasiswa fakultas teknik
Read online
File size584.95 KB
Pages14
DMCAReport

Related /

ads-block-test