UNDIPUNDIP

Nurse Media Journal of NursingNurse Media Journal of Nursing

Latar Belakang: Indonesia memiliki Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (IHP‑FA) untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan nasional, di mana penyedia layanan kesehatan masyarakat memegang peran vital dalam pelaksanaannya. Namun, belum ada standar referensi yang jelas mengenai kompetensi Keperawatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IPHN), sehingga layanan keperawatan di puskesmas masih suboptimal. Tujuan: Menilai validitas dan reliabilitas kompetensi inti standar IPHN dalam konteks praktik untuk mendukung pencapaian IHP‑FA. Metode: Studi percontohan dengan desain korelasional deskriptif melibatkan 55 koordinator program keperawatan kesehatan masyarakat dari 50 puskesmas di Kabupaten Jember. Praktik IPHN dievaluasi melalui lima kompetensi inti (kegiatan di puskesmas, perawatan pasien lanjutan, perawatan keluarga, kelompok kebutuhan khusus, dan komunitas). IHP‑FA diukur dengan 12 indikator. Validitas isi dinilai menggunakan Content Validity Index (CVI), konsistensi internal dengan koefisien Cronbach‑α, dan validitas konstruk dengan teknik known‑groups. Hasil: CVI menunjukkan validitas isi yang memadai (0,80‑0,10) dan reliabilitas tinggi (α = 0,81). Terdapat korelasi signifikan antara kelima kompetensi inti IPHN dengan pencapaian IHP‑FA, khususnya pada persalinan aman, imunisasi, pertumbuhan dan perkembangan, penanggulangan tuberkulosis, penghentian merokok, serta akses air bersih. Kesimpulan: Kompetensi IPHN terbukti valid, reliabel, dan memiliki keandalan psikometrik yang kuat, namun beberapa program IHP‑FA tidak dapat dicapai hanya dengan lima kompetensi inti tersebut, menunjukkan kebutuhan pengembangan kompetensi IPHN di masa mendatang.

Kompetensi IPHN menunjukkan validitas, reliabilitas, dan keandalan psikometrik yang kuat, namun beberapa program IHP‑FA tidak dapat tercapai hanya dengan lima kompetensi inti tersebut, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut.Kompetensi ini penting sebagai standar untuk mencapai 12 indikator IHP‑FA dan harus distandarisasi dalam konteks Indonesia.Penelitian selanjutnya perlu melakukan analisis faktor konfirmatori dan eksploratori antara IPHN dan QCPC untuk memperkuat kemampuan pengukuran layanan PHN di puskesmas.

Penelitian selanjutnya dapat menguji validitas dan reliabilitas kerangka kompetensi IPHN yang diperluas dengan menambahkan item kompetensi yang menargetkan aspek IHP‑FA yang belum tercakup, seperti penanggulangan hipertensi dan kesehatan mental, melalui studi kuantitatif besar di beberapa provinsi. Selanjutnya, dilakukan analisis faktor konfirmatori dan eksploratori yang membandingkan kompetensi IPHN dengan Quad Council Practice Competencies (QCPC) untuk menilai kesesuaian dan keunggulan masing‑masing dalam konteks keperawatan kesehatan masyarakat Indonesia. Terakhir, sebuah studi longitudinal dapat menilai dampak penerapan kompetensi IPHN yang telah diperbaharui terhadap hasil kesehatan nyata, misalnya penurunan angka kematian ibu dan anak, tingkat keberhasilan imunisasi, serta pengurangan prevalensi merokok di keluarga, dengan melibatkan puskesmas secara luas dalam periode beberapa tahun.

  1. Central European Journal of Nursing and Midwifery: Safe storage of household substances to prevent child... doi.org/10.15452/CEJNM.2018.09.0014Central European Journal of Nursing and Midwifery Safe storage of household substances to prevent child doi 10 15452 CEJNM 2018 09 0014
  2. Identifying Community/Public Health Nursing Competencies in Indonesia: A Modified Delphi Method | Widyarani... doi.org/10.14710/nmjn.v10i3.29435Identifying Community Public Health Nursing Competencies in Indonesia A Modified Delphi Method Widyarani doi 10 14710 nmjn v10i3 29435
File size746.66 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test