UNUSAUNUSA

Journal | Universitas Nahdlatul Ulama SurabayaJournal | Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Kolagen memberikan keadaan lembab pada area luka untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Kitosan adalah polimer yang dikenal bersifat non-toksik, antibakteri, antijamur, dapat terdegradasi, dan biokompatibel. Kombinasi kolagen dan kitosan diharapkan menjadi biomaterial unggul sebagai pembalut luka dalam proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan menentukan uji sitotoksisitas pada pembalut luka kolagen-kitosan yang disterilkan dengan sinar ultraviolet (UV) menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Kelompok uji dibagi menjadi K0 (kitosan murni), K1 (kolagen 25%–kitosan 75%), K2 (kolagen 50%–kitosan 50%), dan K3 (kolagen 75%–kitosan 25%). Kolagen diekstraksi dari kulit dan sisik ikan gabus (Channa striata) kemudian dicampur dengan kitosan hingga membentuk pembalut luka. Uji BSLT dilakukan pada konsentrasi 10, 50, 100, 250, 500, 750, dan 1000 ppm. Hasil menunjukkan bahwa kelompok K0–K3 memiliki nilai LC50 > 1000 ppm, membuktikan bahwa pembalut luka kolagen-kitosan merupakan bahan non-toksik. Penyinaran UV selama 15 menit tidak mengubah sifat non-toksik bahan berdasarkan BSLT.

Pembalut luka komposit berbasis kolagen-kitosan pada semua kelompok (K0, K1, K2, dan K3) yang disterilkan dengan sinar UV selama 15 menit tidak bersifat toksik berdasarkan Brine Shrimp Lethality Test yang menunjukkan nilai LC50 > 1000 ppm.

In penelitian selanjutnya, penting melakukan uji in vivo pada model luka pada hewan untuk menilai secara komprehensif efektivitas penyembuhan dan biokompatibilitas pembalut luka komposit kolagen-kitosan yang telah disterilkan dengan sinar UV. Studi ini dapat meliputi pengukuran laju epitelialisasi, ketebalan jaringan granulator, analisis histologis, serta respons imun lokal pada luka diabetik dan non-diabetik. Selanjutnya, perlu dieksplorasi kemampuan antimikroba pembalut setelah sterilisasi UV terhadap berbagai patogen klinis, seperti bakteri gram positif, gram negatif, dan jamur, dengan metode uji difusi dan penghitung koloni untuk memetakan spektrum aktivitas antimikroba dan menentukan konsentrasi hambat minimum. Selain itu, penelitian dapat mengkaji pengaruh variasi parameter sterilisasi UV—misalnya intensitas sinar, durasi, dan panjang gelombang—terhadap sifat mekanis pembalut, seperti tensile strength dan elongation at break, profil degradasi material di air fisiologis, serta kinetika pelepasan protease atau molekul bioaktif. Ketiga ide penelitian ini akan memberikan arah yang jelas untuk memperkuat pemahaman tentang keamanan, kemanjuran, serta optimasi proses sterilisasi pembalut luka kolagen-kitosan sebelum dilakukan uji klinis pada manusia.

  1. #enhalus acoroides methanol#enhalus acoroides methanol
Read online
File size319.18 KB
Pages6
Short Linkhttps://juris.id/p-75
DMCAReport

Related /

ads-block-test