ITBITB
Journal of Engineering and Technological SciencesJournal of Engineering and Technological SciencesPenggunaan jembatan balok beton pratekan pra-cetak di Indonesia meningkat pesat karena kualitas tinggi, keandalan, dan waktu konstruksi yang lebih cepat di lokasi. Komponen balok biasanya dirancang untuk panjang bentang tertentu dan dapat diproduksi sebelumnya. Direktorat Jenderal Bina Marga telah merilis desain standar untuk jembatan balok beton pratekan dengan bentang hingga 40 m, berdasarkan standar beban jembatan SNI 1725:2016 yang menentukan beban lalu lintas hidup berdasarkan konsensus akibat keterbatasan data pengukuran beban lalu lintas aktual. Namun, Kementerian PUPR telah menerapkan pengukuran beban lalu lintas aktual menggunakan teknologi weigh-in-motion (WIM). Dalam studi ini, dilakukan penilaian risiko kegagalan pada jembatan standar Bina Marga dengan bentang 40 m berjenis balok beton pratekan berdasarkan data pengukuran B-WIM. Hasil penilaian menunjukkan bahwa jembatan standar Bina Marga memiliki risiko kegagalan sebesar 1,48 x 10^-4, yang lebih kecil daripada risiko kegagalan yang dapat diterima menurut Spesifikasi Desain Jembatan AASHTO LRFD sebagaimana dirujuk dalam SNI 1725:2016.
Penilaian risiko kegagalan terhadap desain standar jembatan balok beton pratekan menunjukkan risiko kegagalan akibat beban hidup berdasarkan pengukuran B-WIM sebesar 1,48 x 10^-4.Meskipun nilai ini lebih rendah daripada ambang batas risiko yang dapat diterima menurut AASHTO LRFD dan SNI 1725.2016 (10^-4), ia masih lebih tinggi daripada target yang diharapkan untuk bangunan (10^-3), mengindikasikan adanya faktor-faktor yang berpotensi meningkatkan risiko kegagalan.Pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja jembatan ini dan upaya peningkatan keandalan diperlukan untuk mengurangi risiko kegagalan di masa depan.
Penelitian lanjutan dapat mengembangkan model prediktif untuk memperkirakan risiko kegagalan jembatan berdasarkan tren pertumbuhan volume dan berat kendaraan berat di jalan nasional, sehingga dapat memperbarui standar beban desain secara dinamis. Selain itu, studi dapat membandingkan kinerja berbagai tipe jembatan standar Bina Marga (misalnya dengan bentang 22 m, 30 m, dan 40 m) menggunakan data B-WIM yang sama untuk mengidentifikasi bentang kritis yang paling rentan terhadap kelebihan beban. Terakhir, penelitian dapat mengintegrasikan data B-WIM dengan pemantauan kondisi struktural nyata—seperti retakan atau penurunan defleksi—untuk membangun sistem peringatan dini yang mengaitkan beban lalu lintas aktual dengan kerusakan struktural, sehingga memungkinkan intervensi pemeliharaan yang lebih tepat waktu dan efisien. Dengan menggabungkan data beban dinamis, variasi bentang, dan respons struktural aktual, pendekatan ini akan memberikan dasar ilmiah yang lebih kuat untuk merevisi kode desain jembatan nasional dan meningkatkan keamanan infrastruktur jalan secara berkelanjutan.
- Load-carrying capacity evaluation of girder bridge using moving vehicle - ScienceDirect. load carrying... linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0141029620342462Load carrying capacity evaluation of girder bridge using moving vehicle ScienceDirect load carrying linkinghub elsevier retrieve pii S0141029620342462
- Probability Based Evaluation of Vehicular Bridge Load using Weigh-in-Motion Data | Journal of Engineering... doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2016.48.1.6Probability Based Evaluation of Vehicular Bridge Load using Weigh in Motion Data Journal of Engineering doi 10 5614 j eng technol sci 2016 48 1 6
- The Risk of Failure Assessment in Bina Marga Standard Designed Prestressed Concrete Girder Bridges under... journals.itb.ac.id/index.php/jets/article/view/20466The Risk of Failure Assessment in Bina Marga Standard Designed Prestressed Concrete Girder Bridges under journals itb ac index php jets article view 20466
| File size | 702.81 KB |
| Pages | 11 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
ITBITB Dengan ketebalan yang lebih tipis namun performa yang sama baiknya, RTSHMA layak dipertimbangkan sebagai alternatif perkerasan, terutama untuk overlay.Dengan ketebalan yang lebih tipis namun performa yang sama baiknya, RTSHMA layak dipertimbangkan sebagai alternatif perkerasan, terutama untuk overlay.
ITBITB Kampanye crowdfunding menghasilkan dua miliar rupiah dalam satu minggu, dan pada penutupan proyek lebih dari seribu unit Vent‑I telah disalurkan sertaKampanye crowdfunding menghasilkan dua miliar rupiah dalam satu minggu, dan pada penutupan proyek lebih dari seribu unit Vent‑I telah disalurkan serta
ITBITB Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kritis dan tes hasil belajar fisika. Teknik analisis data menggunakan uji-t untuk menguji perbedaanTeknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kritis dan tes hasil belajar fisika. Teknik analisis data menggunakan uji-t untuk menguji perbedaan
ITBITB dengan ketebalan 2 cm dan 4 cm. Dengan biaya pembuatan SRB yang jauh lebih rendah dan ukuran spesimen pengujian yang kecil, SRB diusulkan sebagai ruangdengan ketebalan 2 cm dan 4 cm. Dengan biaya pembuatan SRB yang jauh lebih rendah dan ukuran spesimen pengujian yang kecil, SRB diusulkan sebagai ruang
Useful /
IPBIPB Air sumur memiliki kadar nitrat dan timbal (Pb) yang sangat tinggi sehingga tidak memenuhi standar kualitas air minum dan tidak layak untuk dikonsumsiAir sumur memiliki kadar nitrat dan timbal (Pb) yang sangat tinggi sehingga tidak memenuhi standar kualitas air minum dan tidak layak untuk dikonsumsi
ITBITB Semakin tinggi suhu perawatan, semakin cepat muncul creep dan semakin buruk ketahanan terhadap korosi elektrokimia. Penelitian ini menegaskan perlunyaSemakin tinggi suhu perawatan, semakin cepat muncul creep dan semakin buruk ketahanan terhadap korosi elektrokimia. Penelitian ini menegaskan perlunya
UNUSAUNUSA Debu kayu yang dihasilkan dari proses pemotongan dan pengamplasan dapat menyebabkan ARI. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh faktor lingkunganDebu kayu yang dihasilkan dari proses pemotongan dan pengamplasan dapat menyebabkan ARI. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh faktor lingkungan
UNUSAUNUSA Kombinasi kolagen dan kitosan diharapkan menjadi biomaterial unggul sebagai pembalut luka dalam proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan menentukanKombinasi kolagen dan kitosan diharapkan menjadi biomaterial unggul sebagai pembalut luka dalam proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan menentukan