INSCHOOLINSCHOOL

GHMJ (Global Health Management Journal)GHMJ (Global Health Management Journal)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, ditularkan oleh nyamuk Aedes. Pencegahan DBD memerlukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan peran aktif juru pemantau jentik (Jumantik). Dokumen ini menguraikan pentingnya peran Jumantik-PSN dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD, termasuk melalui kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan. Intervensi ini terbukti secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah, mengenai DBD. Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi berkelanjutan dan pelibatan komunitas, seperti program Jumantik-PSN, merupakan strategi efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas pencegahan DBD di masyarakat.

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan terbukti secara signifikan meningkatkan pengetahuan peserta mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD), seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata pengetahuan setelah intervensi.Hasil positif ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menekankan efektivitas intervensi edukasi dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.Oleh karena itu, edukasi kesehatan berkelanjutan dan pelibatan komunitas, seperti program Jumantik-PSN, sangat krusial sebagai strategi pencegahan DBD yang efektif.

Penelitian ini menunjukkan bahwa program edukasi Jumantik-PSN efektif meningkatkan pengetahuan tentang Demam Berdarah Dengue. Namun, masih ada beberapa pertanyaan penting untuk penelitian lanjutan guna memperkuat upaya pencegahan DHF. Pertama, bagaimana peningkatan pengetahuan yang dihasilkan dari intervensi ini benar-benar memengaruhi perubahan perilaku nyata dalam praktik pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah tangga dan sekolah? Akan sangat bermanfaat untuk menyelidiki apakah individu yang berpengetahuan lebih baik secara konsisten melakukan kegiatan 3M Plus, dan apakah perubahan perilaku ini berkorelasi langsung dengan penurunan angka kepadatan jentik nyamuk Aedes di komunitas, yang merupakan indikator keberhasilan pencegahan yang lebih konkret.. . Kedua, perlu dieksplorasi efektivitas jangka panjang dari program edukasi Jumantik-PSN. Karena penelitian ini berfokus pada dampak segera, studi lanjutan harus menilai apakah pengetahuan dan praktik pencegahan DHF dapat dipertahankan dalam periode yang lebih lama, misalnya setelah enam bulan atau satu tahun pasca-intervensi. Memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada keberlanjutan dampak ini akan esensial untuk merancang program yang lebih tangguh.. . Ketiga, penelitian komparatif dapat membandingkan berbagai strategi edukasi atau metode penyampaian pesan. Misalnya, apakah penggunaan media digital interaktif, aplikasi seluler, atau gamifikasi lebih efektif dibandingkan metode ceramah tradisional dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi PSN? Selain itu, mengeksplorasi pelibatan kelompok sasaran yang berbeda, seperti orang tua atau pemimpin komunitas, dibandingkan hanya berfokus pada anak sekolah, dapat mengidentifikasi pendekatan edukasi yang paling efisien dan menjangkau luas untuk pencegahan DHF di berbagai konteks masyarakat. Penemuan ini akan membantu memastikan upaya Jumantik-PSN memberikan dampak maksimal.

  1. The roles of Jumantik-PSN (Larvae Monitor) to prevent Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) | GHMJ (Global Health... doi.org/10.35898/ghmj-51599The roles of Jumantik PSN Larvae Monitor to prevent Dengue Hemorrhagic Fever DHF GHMJ Global Health doi 10 35898 ghmj 51599
  1. #program edukasi masyarakat#program edukasi masyarakat
Read online
File size1.56 MB
Pages7
DMCAReport

Related /

ads-block-test