STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG

JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)

Ulasan literatur sistematis ini mengatasi kesenjangan dalam pemahaman bagaimana efikasi diri, motivasi kewirausahaan, dan pengalaman lapangan memengaruhi minat kewirausahaan mahasiswa melalui sikap kewirausahaan. Meskipun perhatian terhadap kewirausahaan mahasiswa terus meningkat, analisis komprehensif terbatas mengenai prediktor utama ini dan integrasinya dalam konteks pendidikan. Mengikuti protokol PRISMA, kami melakukan pencarian sistematik pada database Scopus untuk artikel yang diterbitkan antara 2015-2025. Dengan menggunakan kata kunci yang telah ditentukan yang menggabungkan efikasi diri, motivasi kewirausahaan, pengalaman lapangan, dan minat kewirausahaan mahasiswa, kami mengidentifikasi 482 artikel. Setelah penyaringan ketat dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi, 74 artikel dipilih untuk analisis komprehensif (tingkat inklusi 15,4%). Ekstraksi data mencakup informasi bibliografi, karakteristik studi, kerangka teoretis, variabel, dan temuan utama. Analisis menunjukkan pertumbuhan temporal yang signifikan dari 2 artikel (2015) menjadi 16 artikel (2024), dengan rata-rata 27,92 sitasi per artikel dan 18,9% publikasi berdampak tinggi (sitasi >50). Variabel yang paling dominan adalah sikap kewirausahaan (28,4%) dan efikasi diri (23,0%), sementara motivasi kewirausahaan dan pengalaman lapangan sangat kurang dieksplorasi (masing-masing 1,4%). Analisis geografis menunjukkan dominasi konteks global (82,4%) dengan penelitian Indonesia yang terbatas (2,7%). Analisis kerangka teoretis mengungkapkan 91,9% artikel tidak memiliki dasar teoretis eksplisit, dengan Teori Perilaku Terencana hanya digunakan dalam 5,4% studi. Efikasi diri muncul sebagai prediktor psikologis utama yang mendukung Teori Kognitif Sosial, sementara sikap kewirausahaan berfungsi sebagai mediator penting dalam Teori Perilaku Terencana. Kesenjangan kritis meliputi tidak adanya model integratif yang menggabungkan ketiga variabel, kurangnya studi longitudinal (0%), dan penelitian kontekstual terbatas di Indonesia. Temuan ini memberikan panduan penting untuk mengembangkan kurikulum kewirausahaan yang komprehensif dengan menekankan pengembangan efikasi diri, integrasi pengalaman praktis, dan sistem peningkatan motivasi untuk membangun minat kewirausahaan mahasiswa.

Efikasi diri adalah prediktor paling dominan dan konsisten terhadap minat kewirausahaan mahasiswa, sementara motivasi kewirausahaan dan pengalaman lapangan tetap kurang dieksplorasi meskipun penting secara teoretis.Meskipun penelitian pada topik ini telah berkembang pesat dan menunjukkan dampak akademik yang kuat, kesenjangan besar tetap ada, termasuk kurangnya model integratif, studi kontekstual terbatas di Indonesia, serta fondasi teoretis dan metodologis yang lemah.Temuan ini menekankan kebutuhan akan penelitian masa depan yang mengadopsi pendekatan holistik, berbasis teori, dan longitudinal, sekaligus membimbing universitas dan pembuat kebijakan untuk merancang program kewirausahaan yang lebih efektif yang memperkuat efikasi diri, motivasi, dan pembelajaran berbasis pengalaman guna mendorong minat kewirausahaan mahasiswa.

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan model integratif yang secara bersamaan menguji pengaruh efikasi diri, motivasi kewirausahaan, dan pengalaman lapangan terhadap minat kewirausahaan mahasiswa, karena hingga kini belum ada studi yang menggabungkan ketiga variabel ini. Selain itu, diperlukan studi longitudinal yang mengikuti perkembangan minat kewirausahaan mahasiswa selama masa studi mereka, untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini berubah seiring waktu dan saling memengaruhi dalam konteks pendidikan tinggi. Terakhir, penelitian yang berfokus pada konteks Indonesia sangat mendesak, karena hanya dua studi dari 74 artikel yang membahas konteks lokal ini; studi semacam ini sebaiknya mempertimbangkan faktor budaya, kebijakan pendidikan, dan struktur ekonomi lokal yang mungkin memengaruhi bagaimana mahasiswa Indonesia membentuk minat kewirausahaan, sehingga program pendidikan kewirausahaan bisa lebih tepat sasaran dan relevan secara budaya.

  1. The Role of Youth Innovation and Collaboration in Driving National Economic Growth Towards Golden Indonesia... journal.walideminstitute.com/index.php/sicopus/article/view/352The Role of Youth Innovation and Collaboration in Driving National Economic Growth Towards Golden Indonesia journal walideminstitute index php sicopus article view 352
  2. Self-efficacy | ELT Journal | Oxford Academic. self efficacy journal oxford academic skip main content... doi.org/10.1093/elt/ccac046Self efficacy ELT Journal Oxford Academic self efficacy journal oxford academic skip main content doi 10 1093 elt ccac046
  3. The Dynamics of Youth Employment and Empowerment in Agriculture and Rural Development in South Africa:... doi.org/10.3390/su14095041The Dynamics of Youth Employment and Empowerment in Agriculture and Rural Development in South Africa doi 10 3390 su14095041
  4. TEM JOURNAL - Technology, Education, Management, Informatics. journal technology education management... temjournal.com/content/123/TEMJournalAugust2023_1772_1785.htmlTEM JOURNAL Technology Education Management Informatics journal technology education management temjournal content 123 TEMJournalAugust2023 1772 1785 html
File size372.08 KB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test