STTBERITAHIDUPSTTBERITAHIDUP

Jurnal Teologi Berita HidupJurnal Teologi Berita Hidup

Orang percaya pada masa kini cukup bersemangat mendalami Alkitab, dan pada umumnya yang dipelajari adalah Perjanjian Baru, karena berpandangan bahwa Perjanjian Lama tidak lagi berlaku dalam kehidupan orang percaya. Pembahasan dalam tulisan ini mengupas pentingnya Dasa Titah dan aplikasinya bagi orang percaya pada masa kini. Sepuluh Perintah merupakan puncak (klimaks) dari seluruh kitab, pusat dan tema kitab yang sangat luar biasa yang pernah ada dan merupakan hasil dari yang kemudian dan tambahan-tambahannya. Sepuluh Perintah adalah merupakan dasar dari seluruh tema Alkitab. Sepuluh Perintah adalah dasar hukum Allah yang tertinggi. Banyak ayat-ayat dalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru) merupakan perluasan kutipan dari Sepuluh Perintah. Perintah Allah adalah merupakan suatu ukuran yang memampukan kita untuk mengetahui apakah kita berada di jalan yang sesuai dengan keinginan-Nya atau kita sedang menyimpang. Sebagaimana yang diperingatkan oleh Yohanes di dalam 1 Yohanes 3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Dari pembahasan diketahui bahwa sepuluh perintah Allah adalah merupakan kabar baik yang disampaikan bagi Israel dan juga bagi orang percaya. Sepuluh Perintah Allah merupakan kabar baik yang Allah telah berikan kepada kita untuk dilaksanakan. Yang dimaksudkan dengan kabar baik adalah bahwa Sepuluh Perintah, yang sebagian besar di dalam setiap perintahnya berupa larangan atau hal yang negatif namun dibalik itu semua Allah mempunyai maksud yang baik, yang hanya ditujukkan bagi kita orang percaya pada masa kini.

Pembahasan menunjukkan bahwa Sepuluh Perintah Allah merupakan kabar baik yang harus dilaksanakan oleh Israel dan orang percaya, di mana setiap larangan sejatinya bermaksud baik untuk menyelamatkan dari dosa.Meskipun Sepuluh Perintah tidak dapat menyelamatkan, keselamatan diberikan melalui Yesus Kristus yang telah menggenapi tuntutan hukum Taurat.Dengan demikian, bagi orang percaya, hidup menurut Roh memungkinkan penggenapan hukum Allah dan pembebasan dari belenggu dosa.

Penelitian ini telah berhasil mengulas , menegaskan relevansinya bagi orang percaya di masa kini melalui pendekatan studi pustaka yang mendalam. Namun, untuk memperkaya pemahaman dan dampak praktisnya, ada beberapa arah penelitian lanjutan yang dapat dieksplorasi. Pertama, akan sangat bermanfaat jika dilakukan studi empiris kualitatif untuk menggali secara langsung bagaimana orang percaya kontemporer di berbagai latar belakang gereja memahami, menafsirkan, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Dasa Titah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penelitian ini dapat mengidentifikasi tantangan spesifik serta strategi yang berhasil dalam integrasi Dasa Titah ke dalam praktik spiritual dan moral pribadi. Selanjutnya, untuk melengkapi tinjauan historis yang disinggung di awal, penelitian historis-teologis komprehensif diperlukan guna melacak evolusi pemahaman dan penerimaan Dasa Titah di berbagai tradisi dan periode Kekristenan, mulai dari gereja mula-mula hingga era modern, termasuk perbandingan antara denominasi yang berbeda. Studi semacam ini dapat mengungkap pola-pola penafsiran dan aplikasi yang berbeda serta faktor-faktor teologis dan sosiologis yang memengaruhinya. Terakhir, mengingat sifat Dasa Titah yang mendalam dan universal, penelitian dapat diarahkan untuk menganalisis bagaimana prinsip-prinsip ini dapat memberikan kerangka etika yang kokoh dalam menanggapi dilema moral kontemporer yang kompleks, seperti isu-isu dalam bioetika, etika digital, atau keadilan sosial, di luar interpretasi tradisional. Hal ini akan menunjukkan dimensi aplikatif Dasa Titah yang terus berkembang dan relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

Read online
File size786.66 KB
Pages20
DMCAReport

Related /

ads-block-test