STTBERITAHIDUPSTTBERITAHIDUP

Jurnal Teologi Berita HidupJurnal Teologi Berita Hidup

Dari setiap generasi, orang percaya menerima pengajaran yang bertujuan untuk meneguhkan iman serta mendidik orang-orang percaya untuk menjadi murid Kristus yang militan, serta memiliki kesiapan untuk melayani Tuhan sesuai dengan konsep pemikiran Kristen yang benar. Orang percaya harus mau menyangkal diri, dan memikul salib setiap hari serta mengikut Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara biblikal konsep menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus sesuai dengan teks pada Lukas 9:23-26.

Menjadi murid Yesus menuntut penyangkalan diri total, memprioritaskan kehendak Allah di atas kepentingan pribadi, serta tunduk setia mengikut Dia.Murid juga harus siap menanggung penderitaan demi kebenaran Kristus, bukan karena kesalahan sendiri, dengan meneladani Kristus sebagai prototipe sempurna.Hal ini memerlukan pembaharuan hidup dan pola pikir, komitmen tak tergoyahkan untuk senantiasa mengikut Yesus, serta kesediaan untuk berkata ya hanya kepada-Nya.

Penelitian yang telah dilakukan memberikan pemahaman biblikal yang mendalam tentang konsep menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Yesus berdasarkan Lukas 9:23-26. Untuk melengkapi temuan ini, terdapat beberapa arah penelitian lanjutan yang dapat dieksplorasi guna memberikan perspektif yang lebih komprehensif. Pertama, akan sangat bermanfaat untuk melakukan studi empiris yang menyelidiki bagaimana orang-orang Kristen di Indonesia, khususnya jemaat pada masa kini, benar-benar memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip penyangkalan diri dan memikul salib dalam konteks kehidupan sehari-hari mereka yang modern dan penuh tantangan. Penelitian ini dapat mengidentifikasi kendala-kendala praktis yang dihadapi dan strategi personal atau komunal yang digunakan untuk mempertahankan komitmen iman di tengah godaan duniawi. Selanjutnya, penting juga untuk meneliti efektivitas metode pengajaran dan program pembinaan rohani di gereja-gereja atau institusi teologi dalam menginternalisasi konsep-konsep krusial ini kepada generasi muda. Memahami bagaimana pendekatan pendidikan yang berbeda mampu membentuk pemahaman dan kesiapan mereka untuk menjadi murid Kristus yang militan dapat memberikan panduan praktis bagi pelayanan. Terakhir, mengingat konteks Indonesia yang majemuk, sebuah studi komparatif teologis yang membandingkan konsep pengorbanan atau penderitaan demi iman dalam kekristenan dengan tradisi agama lain di Indonesia dapat memperkaya wawasan tentang relevansi dan keunikan ajaran Kristus di tengah masyarakat pluralis. Ide-ide ini diharapkan dapat memperluas cakrawala pemahaman dan penerapan konsep kekristenan yang fundamental.

  1. #memikul salib#memikul salib
  2. #konsep kristen#konsep kristen
Read online
File size572.59 KB
Pages17
DMCAReport

Related /

ads-block-test