NEWINERANEWINERA

Journal La SocialeJournal La Sociale

Penelitian ini menyelidiki penerapan proses pemecahan masalah empat langkah G. Polya dalam pengajaran Fisika. Metode pengajaran ini membantu siswa membentuk dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran, yang meliputi (1) Memahami masalah; (2) Membuat rencana; (3) Melaksanakan rencana; (4) Melihat kembali dan merefleksikan. Sebuah sesi pengajaran eksperimental tentang beberapa gaya dalam praktik dilaksanakan untuk 300 siswa kelas sepuluh di dua sekolah menengah atas sebagai bagian dari studi ini. Hasil eksperimental awal menunjukkan bahwa lebih dari 80% siswa telah mengalami peningkatan keterampilan pemecahan masalah secara signifikan. Hasil eksperimental ini diharapkan dapat memungkinkan guru dan siswa untuk mengajar dan belajar Fisika secara efektif, serta memenuhi hasil pembelajaran yang diharapkan dari Program Pendidikan Umum.

Penelitian ini berhasil menerapkan pendekatan pemecahan masalah empat langkah G.Polya dalam pengajaran Fisika, yang terbukti mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa secara signifikan dan sesuai dengan hasil pembelajaran yang diharapkan.Dalam penerapannya, langkah membuat rencana dan melaksanakannya dapat dilakukan melalui penalaran teoretis serta pengujian eksperimental untuk memecahkan masalah.Meskipun demikian, mengingat sedikitnya kajian serupa di bidang Fisika dan ukuran sampel yang terbatas dalam penelitian ini, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan lebih luas.

Untuk penelitian lanjutan, terdapat beberapa arah pengembangan yang menjanjikan berdasarkan temuan studi ini. Pertanyaan penelitian pertama adalah: bagaimana efektivitas metode Polya berbeda pada siswa dengan latar belakang akademis dan demografis yang beragam, misalnya antara sekolah di daerah perkotaan yang fasilitasnya lengkap dengan sekolah di daerah pedesaan? Penelitian ini akan mengungkap apakah metode ini universal atau memerlukan penyesuaian kontekstual. Kedua, mengingat siswa mengalami kesulitan pada tahap merencanakan dan merefleksikan, sebuah studi bisa fokus pada intervensi pengajaran spesifik seperti apa yang paling efektif untuk mengatasi tantangan ini. Apakah dengan menggunakan template perencanaan, sesi bimbingan berbasis kelompok, atau penerapan rubrik penilaian yang lebih rinci dapat secara signifikan meningkatkan penguasaan siswa pada langkah-langkah krusial tersebut? Ketiga, penelitian ini dapat dikembangkan untuk menjawab: apakah model pembelajaran ini dapat diadaptasi secara efektif untuk topik fisika lain yang lebih abstrak dan tidak selalu memerlukan praktikum, seperti fisika kuantum atau relativitas dasar? Menggali hal ini akan membantu menentukan fleksibilitas dan batas penerapan pendekatan G. Polya di luar topik-topik berbasis gaya. Temuan dari tiga arah penelitian ini akan memberikan kontribusi yang lebih holistik dalam pengembangan kurikulum pembelajaran fisika di Indonesia.

  1. 0. endobj font procset text imageb imagec imagei annots mediabox contents group tabs jfif 48g9 bybgnptut3... doi.org/10.12973/iji.2018.1128a0 endobj font procset text imageb imagec imagei annots mediabox contents group tabs jfif 48g9 bybgnptut3 doi 10 12973 iji 2018 1128a
  2. 0. endobj font procset text imageb imagec imagei annots mediabox contents group tabs jfif 48g9 bybgnptut3... e-iji.net/dosyalar/iji_2018_2_8.pdf0 endobj font procset text imageb imagec imagei annots mediabox contents group tabs jfif 48g9 bybgnptut3 e iji dosyalar iji 2018 2 8 pdf
  3. A Application of G. Polya’s Problem-Solving Process in Teaching High-School Physics | Journal La... doi.org/10.37899/journal-la-sociale.v4i1.761A Application of G PolyaAos Problem Solving Process in Teaching High School Physics Journal La doi 10 37899 journal la sociale v4i1 761
  1. #siswa kelas x#siswa kelas x
  2. #siswa kela ii#siswa kela ii
Read online
File size630.59 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test