UNIKUUNIKU

Prosiding FahutanProsiding Fahutan

Daun bambu memiliki serat yang cukup keras sehingga daun bambu relatif sulit untuk terdekomposisi. Dengan tambahan MOL (mikroorganisme lokal) yang didapatkan dari pembusukan bonggol pisang diharapkan daun bambu akan mudah terdegradasi dan menjadi pupuk kompos untuk tanaman. Keberadaan tanaman bambu di kabupaten Kuningan sangat melimpah sehingga serasah daun dan cabang bambu sangat berpotensi untuk kompos tanaman. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos daun bambu terhadap pertumbuhan semai sonokeling (Dalbergia latifolia). Penelitian dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan metode RAL. Hasil pengamatan menunjukan bahwa media tanam kompos 1/3 bagian berpengaruh nyata terhadap (tinggi, diameter, volume akar, berat kering total, dan indeks mutu benih) dan tidak berpengaruh nyata terhadap (kekokohan). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan kompos daun bambu mampu meningkatkan pertumbuhan semai sonokeling dengan optimal dan mampu meningkatkan kualitas mutu bibit sehingga tumbuh dengan baik di lapangan.

Kompos daun bambu berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi, diameter, volume akar, berat kering total, nisbah pucuk akar, dan indeks mutu bibit pada pertumbuhan semai sonokeling (Dalbergia latifolia), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter kekokohan.Perlakuan dengan kompos 1/3 bagian memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan semai sonokeling secara keseluruhan.Penelitian ini menunjukkan bahwa kompos daun bambu dapat meningkatkan kualitas bibit sonokeling untuk penanaman di lapangan dengan lebih baik.

Untuk penelitian lanjutan, bagaimana pengaruh perbandingan tanah dan kompos daun bambu yang lebih bervariasi, seperti 1/5 atau 2/3 bagian, terhadap pertumbuhan semai sonokeling dalam periode enam bulan atau lebih, guna mengevaluasi efek jangka panjang terhadap kekokohan bibit yang belum terlihat signifikan pada penelitian ini. Selain itu, apa kandungan nutrisi spesifik seperti kadar N, P, dan K dalam kompos daun bambu yang diuji melalui analisis laboratorium, sehingga dapat diidentifikasi faktor utama yang mendukung parameter pertumbuhan seperti volume akar dan berat kering total pada semai sonokeling. Akhirnya, bagaimana perbedaan jenis bambu lokal di Kuningan, misalnya Dendrocalamus asper dibandingkan Bambusa vulgaris, mempengaruhi kualitas kompos dan respons pertumbuhan semai sonokeling, untuk menentukan jenis bambu paling efektif sebagai bahan baku kompos organik.

Read online
File size333.19 KB
Pages11
DMCAReport

Related /

ads-block-test