TEFLINTEFLIN
TEFLIN JournalTEFLIN JournalPemanfaatan besar-besaran kecerdasan buatan (AI) di lingkungan pendidikan telah menjadi tren penelitian selama bertahun-tahun. Namun, literatur tentang literasi AI masih minim meskipun berpotensi memengaruhi implementasi AI di kelas. Menanggapi kesenjangan ini, penelitian mixed-method sequential explanatory ini meneliti literasi AI guru in-service (guru pemula dan berpengalaman) di Indonesia. Survei online literasi AI dilakukan pada 176 guru EFL, terdiri dari guru pemula (n=75) dan guru berpengalaman (n=101). Survei menggunakan Skala Literasi Kecerdasan Buatan (AILS) yang mencakup 12 butir empat konstruk: kesadaran, penggunaan, evaluasi, dan etika. Wawancara lanjutan dilakukan pada 20 peserta. Hasilnya menunjukkan guru paling kurang mahir menggunakan AI dan paling tahu potensi penyalahgunaan AI. Perbedaan literasi AI antar kelompok ditemukan dan perlu dipertimbangkan untuk pengembangan program pengembangan profesional guru masa depan.
Studi ini meneliti literasi AI guru bahasa Inggris pemula dan berpengalaman di Indonesia.Guru pemula lebih unggul dalam mengevaluasi aplikasi AI, sedangkan guru berpengalaman lebih peduli etika penggunaan AI.Keduanya kesulitan dalam penggunaan AI karena kurangnya dukungan sekolah, fasilitas terbatas, dan biaya aplikasi yang tinggi.
Bagaimanakah jika kita mengembangkan program pelatihan daring berbasis komunitas praktik yang mempertemukan guru pemula dan berpengalaman untuk saling belajar evaluasi dan etika AI secara berkelanjutan? Apakah pendekatan mentoring sebaya ini dapat mempercepat literasi AI seluruh guru secara merata tanpa membebani anggaran sekolah? Selain itu, dapatkah kita merancang tugas penilaian otentik yang memungkinkan siswa menggunakan AI secara terbimbing, sehingga guru bisa belajar langsung dampak pedagogis algoritma dan sekaligus menekan kecurangan akademik? Terakhir, bagaimana bila riset berikutnya mengikutsertakan murid untuk memetakan kesenjangan literasi guru-siswa, lalu mengujicobakan model pelatihan murid-mentor yang memposisikan guru sebagai fasilitator belajar AI bersama?.
- A Preliminary Investigation of Fake Peer-Reviewed Citations and References Generated by ChatGPT: The... tandfonline.com/doi/full/10.1080/00330124.2023.2190373A Preliminary Investigation of Fake Peer Reviewed Citations and References Generated by ChatGPT The tandfonline doi full 10 1080 00330124 2023 2190373
- A Longitudinal Examination of Preservice Teachersâ Technological Pedagogical Content Knowledge... doi.org/10.1080/01626620.2016.1248301A Longitudinal Examination of Preservice TeachersyAAAo Technological Pedagogical Content Knowledge doi 10 1080 01626620 2016 1248301
- Empowering education with AI: Addressing ethical concerns | London Journal of Social Sciences. empowering... londonic.uk/js/index.php/ljbeh/article/view/103Empowering education with AI Addressing ethical concerns London Journal of Social Sciences empowering londonic uk js index php ljbeh article view 103
| File size | 745.82 KB |
| Pages | 17 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG He guarded and preserved the faith of the Muslims, raised the banner of jihad, conquered new lands, and spread Justice to all Muslim and non-Muslim communities.He guarded and preserved the faith of the Muslims, raised the banner of jihad, conquered new lands, and spread Justice to all Muslim and non-Muslim communities.
TEFLINTEFLIN Secara khusus, artikel ini mengeksplorasi perkembangan belajar mahasiswa calon guru dalam mempelajari cara mengajar pedagogi pengucapan bahasa InggrisSecara khusus, artikel ini mengeksplorasi perkembangan belajar mahasiswa calon guru dalam mempelajari cara mengajar pedagogi pengucapan bahasa Inggris
UNDIKSHAUNDIKSHA Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian melibatkan 25 siswa tunarungu dariPenelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian melibatkan 25 siswa tunarungu dari
UNPARUNPAR Paper ini memaparkan dampak COVID-19 terhadap perwujudan SDGs dan menyusun rekayasa model-model kerja sama pembangunan internasional dalam upaya mewujudkanPaper ini memaparkan dampak COVID-19 terhadap perwujudan SDGs dan menyusun rekayasa model-model kerja sama pembangunan internasional dalam upaya mewujudkan
Useful /
DINASTIREVDINASTIREV Hal ini dipengaruhi oleh faktor individu/personal, sistem kerja yang belum berjalan baik, jumlah sumber daya manusia yang tidak memadai, kualitas pegawaiHal ini dipengaruhi oleh faktor individu/personal, sistem kerja yang belum berjalan baik, jumlah sumber daya manusia yang tidak memadai, kualitas pegawai
UNUSAUNUSA Hasil menunjukkan bahwa metode otomatis mencapai tingkat kesesuaian 94,4% dibandingkan metode manual berdasarkan standar WHO 2010. Uji statistik selanjutnyaHasil menunjukkan bahwa metode otomatis mencapai tingkat kesesuaian 94,4% dibandingkan metode manual berdasarkan standar WHO 2010. Uji statistik selanjutnya
UNUSAUNUSA Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 20 soal uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikanInstrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 20 soal uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
UNMUNM Team-teaching merupakan bentuk paling umum dari budaya pengajaran, mencerminkan konsep kolegialitas buatan yang dibentuk secara struktural dan birokratisTeam-teaching merupakan bentuk paling umum dari budaya pengajaran, mencerminkan konsep kolegialitas buatan yang dibentuk secara struktural dan birokratis