UMPWRUMPWR

Radiasi : Jurnal Berkala Pendidikan FisikaRadiasi : Jurnal Berkala Pendidikan Fisika

Indonesia, sebagai negara maritim tropis, mengalami musim kemarau dan musim hujan yang dipengaruhi oleh letak geografis, topografi, angin, dan fenomena iklim seperti ENSO dan IOD. Meskipun terdapat penelitian ekstensif tentang pola curah hujan di Indonesia, studi spesifik tentang Papua masih terbatas. Kesenjangan ini menyebabkan pemahaman yang tidak memadai tentang karakteristik dan dinamika curah hujan Papua, termasuk pola dominan dan faktor variabilitas. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola curah hujan di Papua menggunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF) untuk mengidentifikasi pola dominan dan mode variabilitas utama secara sistematis. Metode EOF diterapkan untuk mengekstrak pola dominan dari kumpulan data yang kompleks, memungkinkan analisis spasial dan temporal variabilitas curah hujan di wilayah tersebut. Analisis pola curah hujan di Papua (1981–2015) menggunakan EOF yang dikombinasikan dengan Machine Learning mengungkapkan bahwa intensitas curah hujan rata-rata di Papua berkisar antara 0–9 mm per bulan. Analisis EOF mengidentifikasi tiga mode utama yang menjelaskan 62,53 persen, 11,39 persen, dan 7,01 persen dari total varians, masing-masing. EOF1 menunjukkan anomali positif dominan, sementara EOF2 dan EOF3 menunjukkan anomali positif dan negatif campuran. Selain itu, variabilitas curah hujan di Papua sangat dipengaruhi oleh interaksi antara Dipole Samudra Hindia (IOD) dan El Niño-Southern Oscillation (ENSO), di mana fase IOD positif dan El Niño berkontribusi pada kondisi kering dan penurunan curah hujan, sementara fase IOD negatif dan La Niña menyebabkan kondisi basah dan peningkatan curah hujan.

Analisis curah hujan rata-rata menunjukkan bahwa wilayah Papua secara keseluruhan mengalami intensitas curah hujan sedang, yang berkisar antara 0-9 mm per bulan.Analisis menggunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF) mengungkapkan tiga pola utama yang berkontribusi pada variasi curah hujan ini.Mode-mode ini mewakili pola spasial dan temporal yang berbeda dari anomali curah hujan.EOF1 menunjukkan bahwa Papua secara dominan mengalami anomali positif, sementara EOF2 dan EOF3 menunjukkan bahwa Papua secara dominan mengalami anomali negatif dan positif.Analisis mode EOF mengidentifikasi tiga mode utama yang menjelaskan 62,53%, 11,39%, dan 7,01% dari total varians, masing-masing.Analisis komposit menunjukkan bahwa variabilitas curah hujan di Papua sangat dipengaruhi oleh interaksi IOD dan ENSO.Fase IOD positif dan El Niño memicu kondisi kering, sementara fase IOD negatif dan La Niña menyebabkan kondisi basah.

Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dilakukan untuk memperdalam pemahaman tentang pola curah hujan di Papua. Pertama, penelitian dapat difokuskan pada analisis dampak perubahan iklim terhadap pola curah hujan di Papua, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti peningkatan suhu global dan perubahan pola angin. Hal ini penting untuk mengidentifikasi potensi risiko dan dampak perubahan iklim terhadap sektor-sektor penting seperti pertanian dan sumber daya air. Kedua, penelitian dapat dilakukan untuk mengembangkan model prediksi curah hujan yang lebih akurat untuk wilayah Papua, dengan menggabungkan data historis curah hujan, data iklim global, dan data dari penginderaan jauh. Model prediksi yang akurat dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi terhadap bencana alam terkait curah hujan. Ketiga, penelitian dapat dilakukan untuk mengeksplorasi potensi penggunaan teknologi berbasis masyarakat, seperti sistem peringatan dini berbasis SMS, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap banjir dan tanah longsor akibat curah hujan ekstrem. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam sistem peringatan dini, diharapkan dapat mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda akibat bencana alam.

  1. IMPACT PROFILE OF ENSO AND DIPOLE MODE ON RAINFALL AS ANTICIPATION OF HYDROMETEOROLOGICAL DISASTERS IN... journal.unj.ac.id/unj/index.php/spektra/article/view/29189IMPACT PROFILE OF ENSO AND DIPOLE MODE ON RAINFALL AS ANTICIPATION OF HYDROMETEOROLOGICAL DISASTERS IN journal unj ac unj index php spektra article view 29189
  2. Analisis Curah Hujan di Indonesia untuk Memetakan Daerah Potensi Banjir dan Tanah Longsor dengan Metode... journal.binus.ac.id/index.php/EMACS/article/view/7428Analisis Curah Hujan di Indonesia untuk Memetakan Daerah Potensi Banjir dan Tanah Longsor dengan Metode journal binus ac index php EMACS article view 7428
  3. Analysis of Rainfall Patterns in Papua Using The Empirical Orthogonal Function | Radiasi : Jurnal Berkala... jurnal.umpwr.ac.id/radiasi/article/view/6197Analysis of Rainfall Patterns in Papua Using The Empirical Orthogonal Function Radiasi Jurnal Berkala jurnal umpwr ac radiasi article view 6197
  4. Pemutakhiran Zona Iklim Schmidt – Ferguson Melalui Pemanfaatan Data Climate Hazards Group Infrared... jurnal.polbangtanmanokwari.ac.id/index.php/prosiding/article/view/338Pemutakhiran Zona Iklim Schmidt Ae Ferguson Melalui Pemanfaatan Data Climate Hazards Group Infrared jurnal polbangtanmanokwari ac index php prosiding article view 338
  1. #data curah hujan#data curah hujan
File size1.14 MB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test